Sebuah puisi
Indah K
Gemuruh
Suara itu menyelinap dalam gelap sela hati empedu usus
Kau dengar?
Senyap.....
Tidak kau dengar?
Senyap....
Aku mendengarnya begitu jelas
Ya...jelas kau tak mendengar
Suara itu tak mampu diradar telinga
Suara itu tertangkap hati putih
Hati mendengar suara gemuruh
Nada-nada beradu antara partikel kecil yang geraknya tak mampu kau lihat
Dalam redup kelopak mata menutup
Air mata jatuh tak tersangka
Air berserak mengairi helai rambut kusut tubuh itu
Seolah ia tahu bahwa hati pemiliknya sedang terluka
Gemuruh tak terdengar tapi terasa olehnya
Kau merasakannya?
Sunflower Indahku
Sunflower.... Semangat Mencerahkan!
Thank You
Thank You For Your Visit ^_^
Kamis, 11 Agustus 2016
Kamis, 14 April 2016
Aku dan Muslimah Tiongkok
Langkahku semakin cepat, berlari
mengejar pesawat yang akan membawaku pergi.
Keterlambatan pesawat pertama karna
alasan tertentu memaksaku berlari cepat menuju terminal lanjutan tanpa
mempedulikan heels 3 cm yang ku pakai yang ada di otakku saat itu hanya lari..lari...dan lari (beruntung gak cedera). Akhirnya aku berhasil check in
30 menit sebelum pesawat berangkat… Alhamdulillah masih terkejar. Aku melihat sekeliling mencari bangku tunggu yang
masih kosong tuk sekedar menyandarkan tas-tasku dan meluruskan kaki yang telah sangat
letih. Haaaah lega….sambil kipas-kipas dengan tangan aku lihat disekitar tempat
ku duduk...berbagai penumpang dari berbagai negara bersliweran berombongan…rame
ya….entah mau pergi kemana dan dari mana.
Pandanganku langsung tertuju pada
seorang muslimah bergamis hitam berkhimar hitam lebar dan bercadar hitam
bersama seorang laki-laki paruh baya berjenggot putih yang ku duga adalah
suaminya…tampilan mereka memang paling mencolok diantara kerumunan orang saat
itu…Masya Allah…ghuroba!. Kalau liat dari wajah suaminya sih kayaknya orang
timur tengah sono. Si bapak nampak melihat-lihat kursi lalu mempersilakan
istrinya duduk di bangku pilihannya yang sekitarnya adalah penumpang wanita….
Sementara beliaunya memilih berdiri karena tidak kebagian tempat duduk wah
sweet banget yak … berasa jadi pengawal pribadi gitu :D
Sudahlah.. ku coba berganti
pandangan… tiba-tiba ada sepasang mbak dan mas (pasangan muda) menempati bangku
depan saya…alamak serasi sekali ya mereka…seneng ya kalo bisa pergi kemana-mana
bareng….sama persis kayak aku dan ransel kesayangan
yang always menemani kemanapun pergi :D
Entah hari ini itu kenapa ya…benar-benar
nyebelin..….. fuih…udah habis lari-lari ngos-ngosan rehat bentar udah nemu
situasi-situasi yang bikin baper….eh laper ding… huaaa… gak apa lah… Allah Maha Baik kok …Allah sebaik-baik penjaga :)
Dari kejauhan saya melihat
seorang ibu berjilbab putih bersama suaminya (dugaan ku) yang nampak bingung
mencari kursi tunggu, akhirnya saya menggeser ranselku agar beliau bisa duduk
disebelahku. Ibu itu melihat gerakku lalu berjalan menuju ke arahku dan duduk
bersebelahan denganku. Kamipun berbalas senyum, beliau lalu memulai percakapan
dengan bertanya “what time is it?”….
(dalam hati..waduh ngajak ngobrol
pake English nih...bismillah moga grammar-ku gak diketawain yak..hihi…moga
lidahku gak salah bicara kali ini)
Aku melihat jam dan menjawabnya..lalu
gantian aku bertanya..”hmm..where do you come from?”
“I from China…” jawabnya singkat
(entah aku gak paham kenapa beliau masih menyebut dengan istilah China
daripada menggunakan istilah Tiongkok)
Waaaaaw….berasa kayak syuting
film “Assalamu’alaikum Beijing” aja aku jadinya…hahahaha. Aku suka banget ama
film itu :) .Wah kesempatan bagus nih buat nanya-nanya
tentang Islam disana….keren ih ibunya udah berhijab..cantik….but she look like muslimah
from Indonesia…putih sipit dan cantik…asia bangetlah.
Obrolan kamipun berlanjut..dan
ibunya jadi yang malah banyak bertanya ma aku (walah kok malah kebalik…padahal
tadinya aku yang mau nanya-nanya..tapi ya udah lah….yah walau risikonya pihak
yang ditanya bakal harus mengeluarkan kata-kata penjelasan lebih banyak daripada
yang nanya..wah..gawat nih...kamus mana kamus….help ) :D
Ibu itu bertanya dengan ekspresi penuh
keheranan yang kalo dalam bahasa kita kira-kira gini terjemahannya “apa kamu
pergi hanya sendirian? dengan barang-barang sebanyak itu?”
ku liat mata sipitnya agak melebar.
(aku binggung dan lebih heran daripada beliau…hemm…
dalam hati aku bertanya....emang kenapa kalo aku pergi sendirian dan membawa
barang sebanyak itu emangnya aneh banget yak???)
akupun tersenyum dan bilang
“yes,…right”.
(Njeh bu leres….soale aku wes
binggung arep ngomong opo meneh)
(dalam hati aku mulai merasa
tidak tenang….sepertinya…sepertinya ada kesalahan yang telah ku lakukan…salah
ya?). aku gak berani menatap wajah ibu itu yang masih menatapku keheranan….
Atau bahasa jawanya “aku isin” ^^'
Sejenak hening….
“Emm….anda pergi dengan suami
anda?”aku coba untuk menatapnya kembali
“iya….entah tadi dia pergi
kemana…katanya mau lihat-lihat sebentar. Kami pergi karna ada urusan bisnis”
Suasana jadi lebih cair….obrolan
kamipun mulai nyambung satu sama lain…mulai ketawa ketiwi bareng…walau dengan
bahasa inggrisku yang pas-pasan kami bisa saling berkomunikasi dengan baik.alhamdulillah….
Tapi obrolan kamipun jadi berubah
lebih serius lagi….
Beliau bertanya “ apakah di
Negara anda (Indonesia) para muslimah bekerja setelah menikah?”
ku jawab “ iya mereka bekerja,
tetapi ada juga yang tidak bekerja dan lebih memilih mengurusi anak dan
keluarganya, Bagaimana dengan di China?”
“ya…sama seperti itu”
(masya Allah ini untuk kesekian
kali aku dapat pertanyaan soal ginian….after married be a worker or not?..kali
ini ibu itu nanyanya umum si bukan tentang rencana saya dimasa depan :) iya…masa depan bersama
dia yang masih “in syaa Allah”)
Tak lama kemudian terdengar
panggilan penumpang, dan ternyata kami satu pesawat….ibu itu duduk dideretan kursi di samping
ku..ealah…sepertinya aku emang berjodoh dengan ibu ini….hehehe…. Nampak si
suami membereskan seat belt si istri memastikan bahwa kursi itu aman untuk
istrinya duduk….setelah semuanya duduk saya kembali menyapa ibu tersebut dan
juga suaminya…bapak itu membalas dengan senyuman sangat ramah..sepertinya ibu
itu sudah bercerita jika tadi kami telah ngobrol banyak.
Setelah memastikan hp ku sudah
turn off…entah kenapa perasaan aku masih tidak tenang.
Sebenarnya aku sadar bahwa ada
kesalahan yang ku lakukan…. bukan soal berani atau tidak pergi jauh
sendiri…bukan soal kuat atau tidak saya membawa tas-tas berat…bukan!…..aku
memang berani..aku sanggup membawa aneka macam barang sendiri….hanya saja aku
tak sanggup melindungi diri sendiri dari ancaman panasnya neraka karena
kepergianku tanpa”…...”
Aku pernah mendengar bahwa
sebaik-baik wanita muslimah yang berpergian adalah bersama mahrom nya…dan tidak
tidak ada ulama yang berbeda pandangan soal ini (seingetku sih… maaf kalau
penyebutannya masih kurang pas)
hemm...aku telah pergi dari
rumahku sejak awal kuliah S1 dulu……sejak saat itu memang jadi kemana-mana pergi
sendiri dan aku memikul tanggung jawab penuh atas keselamatan diriku sendiri.
Beda jauh jika dirumah…kalau di rumah mah kemana-mana biasanya kalau tidak
diantar jemput bapak ya diantar jemput mas :) .tapi
selama merantau kuliah kemana-mana ya sendirilah…..kadang ya rame-rame sama
teman…tapi pada suatu kondisi misal jadi delegasi organisasi/kampus yang mesti
pergi sendiri. Pernah juga dulu ibu marah besar karna aku pergi dengan jarak
cukup jauh sendiri untuk ikut suatu pelatihan. Walau tengah merantaupun soal ijin
perijinan pergi ke orangtua masih suatu hal yang perlu “diperjuangkan” ijinnya.
Harus jelas kemana,untuk urusan apa, penting banget apa enggak, sama siapa,
berapa lama, naik apa dan memberi kabar kalau sudah selesai,dsb..dst...
Walaupun aku percaya bahwa Allah
adalah sebaik-baik pelindung dan penjaga…walaupun dzikir selalu menemani
waktu-waktu perjalananku…walau diri selalu dalam kewaspadaan optimal sanggup
melek siap siaga 24 jam itu saja tidak cukup!….tetap saja harus menyertakan
mahromku dalam perjalanan panjangku (harusnya!!! Kudune yo koyo ngono..tapi yo
piye meneh ^^’ semestinya sih kayak gitu...tapi ya….gimana….hmm….semoga…..semoga
hal beginian ini segera ketemu solusinya).
Robbanaa dholamnaa anfusanaa
wa’ilam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin.
Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(Q.S.7:23)
Kamis, 07 April 2016
Tips Ajari Anak Memilih Makanan Halal
You are what you eat. anda adalah apa yang anda makan.
Ke-halal-an makanan dan minuman yang kita konsumsi di dalam ajaran Islam berpengaruh terhadap kebarokahan hidup seseorang, apa yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan mengalir ke dalam aliran darah. Makanan dan minuman yang halal untuk anak berdampak pada perilaku anak. Bila yang dimakan halal lagi baik anakpun tumbuh sehat, cerdas dan cenderung memperlihatkan akhlak yang baik.
Mengajarkan atau mengenalkan anak makanan yang halal haram hendaknya diberikan sejak dini, tentu dengan cara yang disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Ada beberapa cara yang anda bisa lakukan untuk
mengajari anak mengenal makanan halal atau haram, diantaranya adalah sebagai
berikut:
- Berikan pengetahuan pada anak tentang apa itu makanan halal dan apa itu makanan haram beserta contohnya. Sampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Anda dapat membacakan buku/ buku cerita, ayat Al Quran dan Hadist kepada mereka dan juga anda bisa men-download gambar-gambar di internet untuk menunjukkan contoh mana yang haram dan halal. Berikanlah pemahaman yang baik kepada anak mengapa sebagai muslim kita harus memilih yang halal dan menjauhi yang haram.
- Coba ajak anak anda pergi berbelanja misal ke minimarket, lalu praktikkan bagaimana anda memilih makanan. Anda dapat memberitahukan anak untuk melihat ada tidaknya label halal pada bungkus makanan dan juga batas kadarluarsa dari produk tersebut. Setelah itu, ajak anak untuk melihat daftar komposisi yang tertera. Anda dapat mencontohkan langsung produk mana yang jelas halal dan haram di tempat anda belanja. Cara ini akan lebih mudah dipahami anak dan akan mudah diingat.
- Belajar sambil bermain, untuk cara ketiga ini ayah bunda perlu lebih kreatif dalam memanfaatkan apa yang ada dirumah. Contoh sederhananya begini, anda dapat menggunakan 2 lembar Koran, satu Koran letakkan disebelah kanan lalu berikan tulisan halal diatasnya, Koran satunya lagi letakkan disebelah kiri lalu berikan tulisan haram. Langkah selanjutnya anda dapat menggunting gambar-gambar contoh makanan haram dan halal. Cara memainkannya pertama anda letakkan gambar makanan halal di sebelah kanan dan haram di sebelah kiri , lalu ajak anak anda melihat dan mencermati letak gambar-gambar tersebut. Setelah selesai memperhatikan gambar lalu anda ambil semua gambar lalu letakkan pada satu kotak/piring/mangkok yang ada di rumah. Selanjutnya minta anak anda untuk memilih dan meletakkan gambar makanan sesuai klasifikasi, gambar makanan halal diletakkan di kanan dan makanan haram di kiri seperti semula. Anda dapat memberi hadiah jika anak anda berhasil memilah dengan benar. Cara belajar sambil bermain seperti ini selain mudah dipahami, akan lebih mudah diingat dan menyenangkan bagi buah hati.
Senin, 04 Januari 2016
Pilih Yakin atau Ragu?
Pilih yakin atau ragu? apakah kedua hal itu adalah sebuah pilihan?
atau kedua itu hanya dua keadaan yang pasti dilalui semua orang ketika menghadapi pilihan?
yakin itu tiada keraguan
ragu itu tidak yakin
apakah sesederhana itu perbedaanya?
bila yakin dan ragu dimaknai sebagai suatu keadaan yang dirasakan batin dan berada pada pusaran logika otak, maka yang mempengaruhi pilihan seseorang diantaranya adalah pengetahuan dalam faktor internalnya selain dari pengaruh pendapat atau tekanan dari luar individu.
let me go..........
once upon a time, you will know that your decission in your past bring you consequenses
don't postpone to take decission
if you take it you will get consequenses
if you leave it you will get consequenses too
Life is an art of belief...
Bagaimana agar yakin? tiada yang paling baik menghilangkan keraguan selain ilmu, hanya dengan ilmu keraguan berubah jadi yakin. ilmu atau pengetahuan tentang apa yang akan dipilih, memang kita tak bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi pengalaman dari orang lain bisa jadi sumber informasi bagi kita untuk menentukan pilihan and the last listen to your deep hearth :)
poin yang mesti kita pahami adalah "konsekuensi" apa saja yang dapat terjadi, buat daftar lalu pertimbangkan mana yang konsekuensi negatifnya paling sedikit.
setelah mempertimbangkan hal tersebut, ada satu hal penting yang tak boleh terlupakan yaitu "kekuatan doa", berdoalah kepada Allah agar diberikan petunjuk, bagi yang muslim bisa dengan melakukan sholat istikharah. Berdoalah memohon kepada Allah agar diberi petunjuk pilihan yang terbaik. Petunjuk dari Allah bisa beragam bentuknya, bisa lewat mimpi, dipertemukan dengan seseorang yang memberikan kita "pelajaran", dipermudah urusannya, dan lainnya. Akan tetapi kita memang harus lebih "peka" dengan beragam petunjuk yang datang.
Bagaimana agar kita bisa "peka" dengan petunjuk yang datang? sumbernya ada di hati dan pikiran kita, bersihkan hati dan pikiran kita, bersihkan dengan memperbanyak dzikrullah...memohon ampun kepada Allah.
selamat memilih :)
pilih bahagia atau sedih?
pilih pergi atau tinggal?
pilih dia atau dia?
semua pilihan ada ditanganmu sendiri :)
Ahlan Wa Sahlan January
Every January has a lot of new dream
is not it?
Selamat datang Januari....
Bulan pertama yang penuh semangat, entah semangat menyelesaikan kerjaan tahun lalu yang belum kelar ataupun semangat mengerjakan hal-hal baru yang sudah direncanakan.
Setiap awal tahun banyak orang yang kemudian membuat resolusi di tahun baru.
Tahun 2016 saya memilih tidak membuat resolusi baru, why?
karena resolusi tahun lalu belum dapat terealisasikan :)
Hikmah yang dapat saya pelajari adalah, jika kita membuat sebuah resolusi jangan lupa memperhitungkan kemungkinan waktu yang diperlukan untuk merealisasikannya. okay ngak apa-apa resolusi tahun lalu belum kelar.
untuk selanjutnya sih hanya tinggal merubah strategi pencapaian saja...okay you have the big job girl!
Ngomong-ngomong soal merubah strategi sebenernya juga berarti merubah pola pikir, merubah ide...
kalau ide tipe A ngak berhasil ya kita ubah jadi ide tipe B dan seterusnya.
change your "point of view"
Perubahan tindakan (action) biasanya diawali dengan perubahan pikiran (the way of thinking), action on the past must have to evaluation and you can "rearrange" your life. kamu harus jujur pada diri sendiri, kalau memang ada yang salah dari dirimu kamu harus coba untuk perbaiki. Kamu harus jadi orang yang paling kritis terhadap dirimu sendiri, dan itu pekerjaan yang sulit karena seringkali kita menilai diri sendiri secara subjektif, pikiran kita tidak jernih menilai diri sendiri.
Output dari evaluasi diri atau muhasabah diri itu setidaknya membuahkan 4 hal, yaitu pertama grateful ungkapan syukur kepada Allah dan berterimakasihlah pada diri sendiri, hargailah sekecil apapun pencapaian yang kamu raih. Kedua kamu harus menemukan "something wrong" yang akan kamu perbaiki. Ketiga, buat rencana kongkret, tidak perlu banyak penjabaran tapi tulislah poin-poin utamanya saja. Keempat, penjagaan semangat untuk melakukan...the big spirit from yourself not from other.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah "manajemen pikiran", kamu harus pandai mengelola pikiran, memilah mana yang perlu dipikirkan dengan serius, cepat dan tepat dan mana yang perlu dipikirkan dengan santai dan mana hal yang ngak perlu kamu pikirkan sama sekali...that's wasting time... no more!
Apa yang terjadi hari ini adalah hasil dari yang kamu lakukan dimasa lalu, dan apa yang kamu lakukan hari ini akan kamu ambil hasilnya dimasa depan. Hidup itu ibarat kita sedang menanam pohon, saat awal menanam jangan berharap ia akan tumbuh dengan cepat dan simsalabim berbuah lebat dan manis, jangan bermimpi! kamu harus bersabar pada proses yang berjalan bersama waktu, kamu harus merawat tanaman barumu menyiramnya, melihatnya tumbuh perlahan sesenti demi senti, memupuknya, menanti ia berbunga lalu berbuah hingga engkau mendapainya matang dan siap kau panen. It's very long process, right?. yang sabar ya :)
Rabu, 26 Agustus 2015
Berilmu Dulu Baru Menikah
Dedicated to Teman-teman KIPAS Undip :)
Peradaban besar bukan dibangun dari
pasir semen kayu dan batu pembentuk gedung-gedung mewah pencakar langit
Peradaban besar bukan ditandai dengan
gaget canggih, pesawat cepat, mobil canggih atau sederet temuan teknologi lainnya
Peradaban besar itu dibagun dalam
sebuah bengkel kecil yang bernama “rumah tangga”
Peradaban besar itu ditandai dengan
munculnya generasi penerus yang cerdas salih shalihah yang kokoh keimanan dan
jiwanya.
(Indah Kurniasari,2015)
Menikah adalah dambaan
setiap insan yang ingin meneladani kehidupan Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam.
Menikah merupakan salah satu sunnah yang utama sebagaimana dalam sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
“Menikah adalah sunnahku,
barangsiapa tidak suka dengan sunnahku, ia bukan termasuk golonganku. Menikahlah, karena
aku akan membanggakan jumlahmu yang banyak di hari akhir nanti.” (HR. Ibnu Majah dari Aisyah r.a.)
“Wahai pemuda, barangsiapa telah mampu
diantara kalian hendaknya melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan
pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan). Barangsiapa tidak mampu hendaklah
berpuasa karena ia menjadi benteng perlindungan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu
Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i)
Menikah
dan mendidik anak bukan merupakan hal yang mudah, tetapi bukan pula hal yang
sulit jika kita mengerti “ilmu” nya. Kapankah kita harus mempersiapkan ilmunya?
Cukupkah hanya beberapa hari jelang pernikahan? Atau menunggu setelah memiliki
anak dulu baru belajar cara mendidik anak?
Segala sesuatu memerlukan ilmu sebagaimana yang dikatakan Imam Bukhari "al-ilmu qabla 'i-qaul wa 'i-amali", sebelum kita berkata dan berbuat, yang terlebih dahulu harus kita miliki adalah ilmu tentang hal tersebut. Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa yang ingin mendapatkan dunia harus dengan ilmu, dan yang ingin mendapatkan akhiratpun harus dengan ilmu.
Menikah bukan hanya berdimensi dunia saja tetapi juga akhirat, begitulah Islam yang sangat menganjurkan untuk menikah, menikah itu sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Menikah adalah ibadah yang pada pelaksanaanya juga memerlukan ilmu seperti fikih munakahat, psikologi, kesehatan reproduksi dan lainnya.
Persiapkan dirimu menjadi suami/istri yang baik dan calon orangtua yang cemerlang diantara penduduk bumi dan langit. Semoga sakinah mawadah warohmah dan memiliki keturunan yang shalih salihah yang bertauhid dan senantiasa berjuang di jalan dakwah. aamiin.
Salut untuk semua teman-teman KIPAS (Keluarga Islam Pascasarjana) Undip Semarang tahun 2015 yang akan mengadakan seminar pranikah dan parenting islami juga mengadakan kelas parenting islami. Barakallahu...semoga lancar, sukses, dan barokah acaranya. Semoga anggota KIPAS yang sudah menikah ditambah keberkahannya dalam keluarga yang sakinah mawadah warohmah, dan bagi teman-teman KIPAS yang belum dan akan menikah dipermudah dan dipercepat jalan menuju Pernikahan Barokah... Aamiin Ya Robbal 'alamin
:)
link KIPAS http://kipasundip.tumblr.com
Minggu, 12 Juli 2015
Menggantungkan Blencong Harapan
Sebuah Sajak oleh Indah Kurniasari
Seperti menggantung blencong dalam pekat rumah jogjo
Yang sinarnya menyinari kedap kedip mata pembaca kalam cinta - Nya
Kucuran membasahi selasar beratap rumbia
Terhembus laju kencang menyibak wajah penuh debu
Kedua telapak tangan menengadah memohon seberkas nur penuntun jiwa
Hening..............
..........................
..........................
..........................
Mutiara berjatuhan di lantai kayu
Air mata malam berkilau-kilau mencoba meramaikan rindu
Rindu pada belaian Yang Maha Rahman
Yang memberi kasih & sayang pada hamba yang selalu mengiba
Rindu pada belaian Sang Pemilik Cahaya
Yang cahayanya berada diatas cahaya
Blencong yang ku gantungkan hanyalah sebuah titik kecil cahaya
Yang ku coba gantungkan agarku mampu membaca petunjuk-Nya
Iqra'.....
Iqra'.....
Iqra'....
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu!
Setitik cahaya blencong yang menuntunku memahami kalam-Mu
Setitik cahaya blencong yang jadi harapanku menemukan cahaya-Mu
26 Ramadhan 1436 H
13 Juli 2015
Seperti menggantung blencong dalam pekat rumah jogjo
Yang sinarnya menyinari kedap kedip mata pembaca kalam cinta - Nya
Kucuran membasahi selasar beratap rumbia
Terhembus laju kencang menyibak wajah penuh debu
Kedua telapak tangan menengadah memohon seberkas nur penuntun jiwa
Hening..............
..........................
..........................
..........................
Mutiara berjatuhan di lantai kayu
Air mata malam berkilau-kilau mencoba meramaikan rindu
Rindu pada belaian Yang Maha Rahman
Yang memberi kasih & sayang pada hamba yang selalu mengiba
Rindu pada belaian Sang Pemilik Cahaya
Yang cahayanya berada diatas cahaya
Blencong yang ku gantungkan hanyalah sebuah titik kecil cahaya
Yang ku coba gantungkan agarku mampu membaca petunjuk-Nya
Iqra'.....
Iqra'.....
Iqra'....
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu!
Setitik cahaya blencong yang menuntunku memahami kalam-Mu
Setitik cahaya blencong yang jadi harapanku menemukan cahaya-Mu
26 Ramadhan 1436 H
13 Juli 2015
Langganan:
Postingan (Atom)