Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Senin, 18 November 2013

Rencana Kerja Dimana Mbak?

Suatu kisah seorang wanita yang akan menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya ditanya. setelah ini mau kerja dimana mbak? wah enak ya dengan berpendidikan tinggi peluang kerjanya lebih besar..
(oh ya? batin si wanita) "alhamdulillah rejeki dari Allah" jawab si wanita tersenyum.

oh iya mbak...seandainya nanti mbak menikah, lalu suami mbak meminta mbak untuk menjadi ibu rumah tangga saja bagaimana?sedangkan mbak telah lama belajar dan berkorban banyak hal hingga pendidikan mbk s2 ini, apa pendapat mbak?

"hmm....itu dia yang sedang saya pikirkan, dan saya belum bisa menjawabnya saat ini"

suatu kisah yang lainnya seorang wanita yang akan menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya bertanya kepada bunda. bu....bagaimana seandainya calon suamiku nanti memintaku untuk tidak bekerja dan jadi ibu rumah tangga saja, bagaimana pendapat bunda?.

"tidak nak, ibu telah menyekolahkanmu hingga tinggi....ibu tidak ridho....ibu ingin melihat kamu bekerja..bekerja apa saja... tetaplah bekerja...walau hanya pekerjaan yang ringan yang penting tidak mengganggu tugasmu sebagai ibu dan istri"

suatu kisah yang lainnya seorang wanita yang akan menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya ditanya.  setelah ini rencananya mau jadi dosen dimana mbak?

"memangnya jadi master harus jadi dosen ya?"

ya tentu saja....kalau tidak jadi dosen, mau jadi apa?

"aku justru tidak berpikiran menjadi dosen"

oh ya?

cerita...hanya beberapa penggal cerita...tapi penuh arti dan makna
tetap berusaha menyibak tabir hikmah dalam setiap kejadian
pendidikan yang ku dapat hingga kini semakin menyadarkanku bahwa anak-anakku kelak membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya, bahkan penelitianku dan kajian-kajian literatur yang pernah ku lakukan membuatku malu pada diriku sendiri.... kenapa aku malu?
ya... aku malu bila dengan pendidikan yang aku miliki suatu saat nanti aku menghabiskan waktuku untuk orang lain...mendedikasikan diriku untuk negeri ini tapi anak-anakku terlantar...anakku membutuhkanku.... aku ingin merawatnya dengan baik... menyehatkannya....mendidiknya....mengajarkannya sendiri Al Quran dan sunnah.......
belumlah dikatakan "master" bila aku belum berhasil mendidik anak-anakku menjadi sholeh dan sholehah, sehat dan cerdas.

jadi rencana mau kerja dimana mbak?


Jumat, 27 September 2013

It's My Way, Hidupku Indah part 4 "Saat Hidayah Menyapaku"


Dahulu, di SMP-ku ada peraturan bagi siswi muslim diwajibkan menggunakan jilbab di hari jumat, itu sudah jadi aturan sekolah, saat itu dengan menggunakan baju yang masih lengan pendek tiap siswi tetap menggunakan jilbab saat hari jumat tapi biasanya bagi mereka yang belum terpanggil hatinya diantara teman-teman ada yang melepas jilbabnya saat tidak ada guru, jaman jahiliyah dulu saya menggunakan jilbab saat akan memasuki gerbang sekolah dan melepaskannya saat keluar dari gerbang sekolah, betapa bodohnya saya saat itu tentang pemahaman ilmu agama.

Hingga suatu malam aku bermimpi seolah-olah berada di depan kelas sedang berkumpul dengan teman-teman hari itu hari jumat para siswi menggunakan baju pramuka dengan jilbabnya, setelah ngobrol-ngobrol ada salah satu teman yang bilang” eh temen-temen lagi ngak ada guru nih lepas jilbab yuk, “hah lepas jilbab? kataku” , iya kan ngak ada guru aja, iya yuk..sahut temen temen yang lain, akhirnya kami serombongan hendak melepaskan jilbab, tapi tiba-tiba ada yang datang dan kamipun panik wah ada yang datang…ayo ayo dipakai lagi jilbabnya, tiba-tiba dari agak kejauhan lalu sosok seorang laki-laki berwajah teduh mendekati rombongan kami, dia datang dan berdiri didepanku lalu dia bilang padaku “lho kenapa? Kenapa dilepas jilbabnya” aku binggung mau jawab apa hanya cengar cengir, lalu laki-laki itu bilang padaku “pake jilbab aja ya..ya…..pakai jilbab aja” nampaknya dia berusaha meyakinkan ku untuk memakai jilbab, aku binggung mau jawab apa…sambil terbata-bata aku katakana “iya, insyallah nanti kalo lulus smp mau pakai jilbab” setelah itu laki-laki itu tersenyum dan aku kemudian terbangun dari tidur, mimpi itu aku alami diakhir kelas 2 SMP.
 
Aku merasa aneh dengan mimpi itu, apakah ini petunjuk dari Allah? Dan siapa laki-laki itu?, saat itu aku bimbang, apakakah janji yang diucapkan di alam mimpi itu wajib ditepati? Karena bagiku saat itu masih merasa berat untuk mengenakan jilbab. Lalu aku curhat dengan teman-teman dekatku soal mimpiku itu, seorang temanku berkata kepadaku “emangnya kenapa ndah kok lo(kamu) merasa berat, kalo lo mo pake mah pake-pake aja”, “lo taukan mar(nama temenku) gue aja ngaji masih belum beres, gue malu lah..masak pake jilbab ngajinya ngak lancar gitu”, “hmm kalo menurut gue kalo elo mau pake sih pake-pake aja ndah ngak usah ngurusin apa kata orang, lagian lo tu orangnya baik kok ndah..kalem-kalem aja, dari pada gue, lo taukan gue ini udah pake jilbab tapi masih pecicilan, sukanya mainan ama cowok-cowok, main basket, masih suka kejar-kejaran, teriak-teriak, gue sih cuek aja, dengerin ya ndah…lho taukan manusia di dunia ini tu ngak ada yang sempurna, kalo lo nunggu diri lo sempurna dulu baru pake jilbab..sampai mati pun lo kagak bakalan bisa, mending sih kalo gue mah pake jilbab dulu baru memperbaiki diri dulu”.

Iya juga ya kata temenku itu, lalu aku bertanya-tanya dalam hati emang pake jilbab itu kenapa sih, emang wajib ya muslimah pake jilbab?, lama sekali ku memikirkan tentang hal itu berbulan-bulan malah dan selalu berdoa setiap setelah sholat agar diberi petunjuk oleh Allah. Hingga kelas 3 SMP, selepas sholat magrib tiba-tiba terlintas dalam pikiranku oh iya ya..kan katanya isi Al Quran itu lengkap ya, bodoh banget gue ya…kenapa ngak gue cari aja di Al Quran tentang pake jilbab itu, langsung aku mengambil Al Quran terjemah, lalu bisikku dalam hati “waduh Al Quran setebel ini gimana nyarinya ya, yang bener aja..masak harus ku cari satu-satu bisa kelar berapa lama…waduh…” 

Kemudian aku berdoa kepada Allah..ya Allah berikanlah aku petunjukkmu atas kegelisahanku dan ketidaktahuanku sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu......dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim ku buka Al-Quran terjemah itu secara acak, lalu terbukalah di bagian pertengahannya, sambil perasaan tak menentu ku baca halaman itu dan ku baca ayat yang berbunyi “wahai nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,”hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu, dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” Q.S. Al Ahzab ayat 59, subhanallah..Allahuakbar….aku hampir tak percaya pengalaman yang baru kualami, seumur hidup baru kali ini aku membuka Al-Quran yang isinya itu pas dengan apa yang aku hadapi atau yang aku cari…Allahua'bar!

Akupun membaca satu ayat itu berulang-ulang kali sambil mencerna isi surat itu lalu aku menangis, berarti Allah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan kepada wanita muslim untuk berjilbab, kalau begitu sama dong kedudukannya dengan perintah sholat, berarti kalo ngak pake jilbab berarti dosa dong…sama kayak dosa meninggalkan sholat, begitu aku menyimpulkan. Ayat ini sampai kapanpun akan tetap menjadi ayat yang paling terkenang dalam kehidupanku di dunia. Dan hidayah ini sampai matipun insyallah akan tetap aku pertahankan untuk senantiasa berhijab (semoga istiqomah…aamiin).
 
Selang beberapa waktu teman sekelasku sedang membawa sebuah buku yang ukurannya kecil dan agak tipis, sebagai seorang kutu buku tentu saja aku tertarik untuk mendekatinya dan bertanya itu buku apa? Judulnya apa?, dia menjawab judulnya “100 alasan kenapa harus memakai jilbab”, wah pas banget nih…langsung aku meminjam buku itu dan segera melahap isinya, dan hal itu semakin memantapkan tekad ku bismillah nanti mulai SMA aku akan mulai pakai jilbab insyallah ku niatkan karena beribadah kepada Allah ^_^

hingga kini....mohon do'a pembaca sekalian semoga saya dan rekan-rekan muslimah semoga senantiasa istiqomah dalam berhijab..dan semoga wanita muslimah yang belum berhijab segera menyempurnakan ibadahnya dengan berhijab..aamiin

Mendekati yang Baik

Pernahkah melihat langsung seekor atau sekumpulan lebah menghinggapi bunga?

Lebah sering sekali dijadikan perumpaan dan pelajaran bagi manusia, kali ini kita tidak akan membahas soal etos kerja lebah atau kekompakan atau manajemen kerja lebah , tapi kita akan membahas sisi lain dari kebaikan-kebaikan lebah yaitu "senantiasa mendekati yang baik".

Lebah penghasil madu yang baik memprosesnya dari bahan yang baik pula (sari bunga). Perilaku lebah yang senantiasa mendekat kepada hal yang baik dan senantiasa yang menghasilkan sesuatu yang baik menarik untuk kita contoh. 

Sebagai manusia yang dikaruniai akal dan fikiran hendaklah kita bisa mengendalikan diri kita dan mengarahkan diri kita menuju kebaikan, karna setuju ataupun tidak kelak tiap-tiap diri kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, pada dasarnya setiap manusia yang terlahir di dunia ini terlahir suci...bersih...sebagaimana diperumpamakan kertas putih...lalu kedua orang tuanya...lingkungannyalah yang kemudian mewarnainya menjadi hitam, abu-abu, merah, jingga dan sebagainya.

Sebagaimana teori Social Learning Albert Bandura, manusia (terutama) pada saat anak-anak belajar dari peniruan, anak-anak banyak meniru orang-orang disekitarnya terutama orang tuanya (modelling). Sementara dalam teori Social Cognitive Bandura meyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan faktor kognitif/manusia semua penting dalam memahami kepribadian, Bandura menggambarkan interaksi antara ketiga faktor tadi dalam model reciprocal determinism yang ketiganya saling mempengaruhi kepribadian.

"tiada manusia yang sempurna" itu benar...setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi ingat tugas kita adalah berusaha dengan baik untuk menjadi lebih baik dan mendekati yang baik-baik.

"Tidak ada anak yang dilahirkan sholeh/sholehah dari ibu manapun!", si kertas putih tadi lahir secara fitrahnya polos dan lingkungan sosialnyalah yang akan mempengaruhi dirinya kemudian waktu, menjadi sholeh/sholehah adalah sebuah proses, sebuah proses yang berlangsung dari sejak lahir  hingga akhir hayat, menjadi sholeh/sholehah adalah sebuah proses yang mesti dilakukan sebagai tanggung jawab setiap individu untuk senantiasa memperbaiki diri dan mendekati hal yang baik-baik.

sebagaimana hadist berikut:
dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "diantara tanda kebaikan keislaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya." (hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no.2318)

Kebaikan keimanan sesorang yaitu ketika dia berusaha meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya, menghindarkan diri dari apa-apa yang tidak baik untuk kehidupannya. Mari senantiasa bergerak kearah kebaikan. allahua'lam bishowab.

Senin, 19 Agustus 2013

Ketika Cita Memilih Cinta (sekelumit sajak)

Cita yang kian berlari mengejar bintang saat langit masih pekat
Langkah- langkah kecil hingga bintang ia dapat

Cinta yang menghembus lewat pusaran angin yang merapat disela jendela mata jiwa
Menyapu.. tersipu dalam buaian air mata bunda

Cita dan Cinta
Cinta dan Cita
Cita
Cinta
Cinta
Cita

bergemuruh....bergerombol....berarak mengantarkan hingga di ujung langit

lalu...

Cita memilih Cinta

dan hingga akhirnya....

Cintanya begitu terang......menyinari kebekuan Cita....

Pada akhirnya Sang Pencipta bertitah tentang Cita dan Cinta

Cita pun memilih Cinta



Sabtu, 25 Mei 2013

It's My Way, Hidupku Indah Part 3 "Aku ingin tahu...biarkanlah aku tahu"


"Aku ingin tahu...biarkanlah aku tahu"

Masa SD

Sejak kecil memang rasa ingin tahuku sangat, tinggi, kritis, banyak mengajukan pertanyaan bahkan sering dibilang cerewet bawel dan sebagainya. Ketika aku bertanya tentang sesuatu biasanya tidak puas dengan jawaban dan kembali mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang detail, sejak TK hingga SD jarang dianter jemput orang tua, hampir setap hari anak sekecilil itu berangkat dan pulang sekolah sendiri dengan berjalan kaki , sudah dibiasakan hidup mandiri sejak kecil sejak SD kelas satu aku sudah mandiri (mandi sendiri) memakai baju dan buku sendiri, berangkat ke sekolah pagi-pagi berjalan kaki ke sekolah karena jaraknya tidak jauh dari rumah, hanya sekitar 500 meter.  Dulu hobi sekali manjat pohon bahkan sering tidur siang diatas pohon, atau bila lagi dimarahi ibu aku sering kabur dan sembunyi di atas pohon, sering berkhayal dulu, saat kecil dulu aku pernah bercita-cita jadi ilmuan tetapi tak seorangpun tahu akan hal itu hingga tulisan ini dibuat, aku orang yang tidak suka menjadi seseorang sama dengan kebanyakan orang, selalu berusaha untuk membuat sesuatu hal berbeda dari kebanyak orang (kreativitasnya tinggi) akan tetapi bakat-bakat yang ku miliki dulu sayang tak dapat dikembangkan dengan baik karena aku oranganya agak pemalu, dulu karena terlalu kritis dalam bertanya dan sering mengajukan pertanyaan yang beruntun yang sulit dijawab aku jadi sering dimarahi baik disekolah maupun di rumah (namanya juga anak kecil rasa ingin tahunya sangat tinggi), ingat dulu (jaman kurikulum pendidikan “diam” itu emas) aku sering ditegur oleh guruku gara-gara mengajak diskusi teman sebangku seputar pelajaran yang diajarkan, sering juga dilempari kapur gara-gara dianggap “mengganggu” , hal yang paling membuat trauma hingga sekarang adalah KEBENCIANKU PADA PELAJARAN MATEMATIKA, kenapa? Dulu pernah di beri PR tentang pembagian atau bilangan pecahan atau apa aku lupa, aku mengerjakan soal itu menggunakan caraku sendiri karena menurutku cara yang diajarkan guruku itu terlalu bertele-tele dan ribet, saat besoknya dikoreksi jawaban ku benar, tetapi aturan main saat itu walaupun jawabannya benar tapi kalau caranya “salah” (tidak sama dengan yang diajarkan) maka dinilai salah, aku sudah berusaha memprotes guruku tapi keputusan tetap sesuai aturan tanpa melihat dari mana proses berpikirku menggunakan cara itu akhirnya aku mendapat nilai 2 atau 3 gitu padahal anak paling bodoh dikelasku saja dapat nilai 6, karena dapet nilai terjelek teman-teman mengejekku, dan sesampai di rumah juga diejek kakak-kakak ku (mereka memang pada rangking 1 kelas) , belum lagi kena marah bapak ibu, sejak saat itu aku sangat benci dengan matematika, dulu aku orang yang mudah bosan sering bolos atau kabur dari TPQ, bahkan aku keluar dari TPQ waktu masih jilid 4, sering dimarahi ibu gara-gara ngak mau ngaji, lalu melanjutkan ke 2 mushola dekat rumah tapi ujung-ujungnya sama, baru ngaji beberapa bulan bosen keluar, ibuku hanya geleng-geleng kepala dan banyak beristigfar, punya anak cewek cuma satu disuruh ngaji susahnya, belum lagi susah kalau disuruh sholat hingga kelas 6 SD aku masih jarang sholat, astagfirullah catatan kelam masa lalu, bandel banget.

Kamis, 14 Maret 2013

Jodoh, siapa yang tahu?

Semarang, 14 Maret 2013

Bismillahiromanirrohim..
sepertinya judul dan tulisan ini membuat sebagian orang jadi penasaran untuk membacanya :) terutama bagi mereka yang sedang dalam masa penantian. ^_^v

Siapa jodohku?

Siapa yang tahu? Wallahu A'lam..Allahlah yang Maha Mengetahui..

Ada banyak kisah unik tentang pertemuan dengan si jodoh misalnya kisah seorang ibu yang waktu itu duduk bersebelahan dengan saya ketika naik bus Solo-Semarang. 3 jam-an  waktu bersama adalah waktu yang sayang kalau hanya digunakan untuk tidur. kamipun bercerita satu sama lain. beliau adalah seorang bidan yang sebentar lagi akan pensiun. karena kami sama-sama orang kesehatan, obrolan kamipun sangat cocok satu sama lain, banyak sekali cerita hidup yang ia bagi kepada saya, tentang pengalaman kerjanya, cerita tentang anaknya, tentang bagaimana ia mencapai apa yang ia cita-citakan, juga cerita tentang pertemuannya dengan suaminya saat ini.

Jodoh, siapa yang tahu?

Ibu bidan bercerita dulu beliau adalah seseorang yang gigih dalam memperjuangkan cita-cita, ketika jaman itu gadis-gadis di desa lulusan SMP SMA sudah dinikahkan oleh orang tuanya,beliau menentang "budaya" masyarakat saat itu,beliau berprinsip bahwa setelah lulus SMA beliau ingin melanjutkan sekolah , bekerja dulu baru menikah. beliau bercerita bahwa jaman itu anak gadis lulus SMA kalau belum menikah sudah disebut-sebut perawan tua, tetapi hal itu tidak mampu menggoyahkannya untuk tetap melanjutkan sekolah, dan ia juga memutuskan untuk tidak berpacaran, mau fokus sekolah dulu katanya. "lalu dulu ceritanya bertemu dengan bapak bagaimana bu?"tanyaku. "ngak tau juga saya mbak,saya juga ngak nyangka, jadi kami bertemu itu gara-gara ban bocor". "ban bocor?, gimana ceritanya bu?".  "iya....jadi dulu ban motornya bapak itu bocor di deket rumah saya, terus karena saya liatnya kasihan jadi saya bantu, saya ajak istirahat dulu di rumah saya, ya udah to mbak saya juga biasa aja, hanya niat menolong, eh  ngak taunya...setelah lama ngak ketemu, saat itu kan saya udah kerja di jawa timur, bapak juga sudah kerja di jawa barat, suatu hari bapak itu datang  ke rumah dan bilang mau melamar saya, lha sayakan kaget lah mbak..kok bisa...saya heran mbak,padahal saat itu bapak udah punya calon, tapi sudah diputusin, lalu datang ke rumah untuk melamar saya, saya sudah tolak mbak, karena saya juga wanita, ngak mau menyakiti hati wanita lain, saya juga belum kenal , saya bukan siapa-siapa, jadi waktu itu saya suruh bapak kembali ke calonnya sebelumnya, eh tapi bapak tetep ngeyel, dan bersikeras untuk tetap menikah dengan saya, dia maunya hanya nikah dengan saya. setelah eyel-eyelan ya sudah akhirnya saya terima bapak, walau perasaan saya masih tetap ngak enak sama calon bapak sebelumnya,saya sama sekali tidak bermaksud merebut calon orang, tidak mbak, tapi ya entahlah...jodoh siapa yang tahu, banyak juga kan mbak orang yang bertahun-tahun pacaran kayaknya kok udah cocok udah mau jadi gitu, tapi tau-tau ngak jadi, malah jadinya sama orang yang baru ketemu beberapa hari aja, ya mungkin gitulah mbak, tetapi setelah menikah suami saya tidak mengijinkan saya untuk buka praktik mbak, saya bekerja di puskesmas tetapi tidak buka praktik di rumah, suami saya menginginkan saya punya banyak waktu untuk keluarga di rumah, ya sudah..yang penting saya masih diijinkan untuk bekerja walaupun dibatasi, ya sudah mbak jika itu memang ridhonya suami, ya walaupun penghasilan suami yang bekerja di BUMN tidak banyak tapi selama ini sudah mencukupi ". hmm subhanallah...kisah pertemuan yang unik, "gara-gara ban bocor"

Jodoh siapa yang tahu?
Kisah pertemuan yang ini benar-benar langka, saudara saya seorang arkeolog di jogja, suatu ketika karena ada laporan seorang warga magelang yang mencurigai bahwa batu temuannya di kebun salaknya adalah benda peninggalan sejarah, lalu saudara saya beserta tim mendatangi lokasi, setelah digali sana sini dalam waktu yang cukup lama, akhirnya terkuaklah sebuah bangunan candi yang kini diberi nama candi losari, tidak hanya menemukan candi di sana , ia juga akhirnya menemukan jodohnya di tempat itu, dia adalah putri dari bapak yang punya kebun salak tadi,dan akhirnya merekapun menikah. subhanallah...kisah cinta arkeolog gara-gara menemukan candi, "ketemu candi, ketemu jodoh".

Jodoh siapa yang tau?
Seseorang yang sangat ku kenal (tidak perlu disebutkan namanya) ^_^v
ia bercerita bahwa calonnya saat ini dulu adalah orang yang sangat dibenci, mereka satu kampus, satu kelas, dan sering sekali ribut, olok-olokan, eyel-eyelan, pokonya ngak pernah bisa akur. musuh besar!, hari-hari mereka selalu dipenuhi dengan keributan. tapi apa yang terjadi? takdirnya berbalik 180 derajat. kini mereka sebentar lagi akan menikah. kok bisa ya? itulah takdir... hati-hati dengan benci karna bisa jadi BENCI itu adalah "BENar-benar CInta". baiknya adalah cintailah seseorang itu secukupnya saja karna cinta kita yang terbesar adalah cinta kepada Allah SWT, dan bencilah seseorang itu secukupnya saja , karena benci yang terbaik adalah benci pada hal-hal yang dibenci oleh yang kita cintai (Allah SWT), senantiasa menjauhkan diri dari apa-apa yang dilarang-Nya dan senantiasa mendekati apa-apa yang dicintai oleh-Nya.

Jodoh, siapa yang tahu?
Kisah berikutnya adalah kisah kakak angkatan saya, tiada ada yang menduga, bahkan ketika undangan pernikahannya itu tersebar membuat orang-orang kaget. "lho...kalian berdua menikah??". kisah witing tresno jalaran soko kulino (maksudnya kurang lebih :cinta datang karena terbiasa, terbiasa ketemu). Keduanya sama-sama aktivis kampus, dan keduanya mengajar di TPQ yang ada di sekitar kampus, tidak ada hubungan spesial selama ini, biasa saja, tidak ada interaksi yang mencolok, entah bagaimana kisah detailnya, intinya mas nya itu langsung datang ke rumah si mbak dan langsung melamar, dan dalam waktu yang singkat undangan pernikahanpun tersebar, jodoh karena "witing tresno jalaran soko kulino", seringnya terjadi jodoh itu sebenarnya ada disekitar kita tidak jauh dari kehidupan sehari-hari, hanya kita saja yang "belum" diberitahu. ada yang dengan teman sekolah, teman sekantor, teman organisasi, tetangga sebelah atau istilah kerennya "PEKNGGO" ngepek tonggo=ngambil tetangga (tetangga yang belum menikah tentu nya) , atau yang masih saudara jauh (saudara yang sudah tidak masuk hitungan mahram).

Di jaman ini memang ada beraneka ragam jalur menuju pernikahan, ada yang menggunakan jalur pacaran dulu ada yang tidak berpacaran atau istilah kerennya "ta'aruf" si pria langsung datang ke rumah si wanita, dengan niat serius ingin kenal dan ingin melamar, perkenalannya pun didampingi orang lain ngak face to face berduaan saja, atau versi lain menggunakan tukar menukar biodata diri, dan ada lagi dengan metode perjodohan baik di jodohkan orang tua atau guru ngaji, dan berbagai cara lainnya. Namun yang terpenting adalah pada prinsipnya setiap kita, setiap manusia sebelum ia dilahirkan didunia ini sudah membuat perjanjian dengan Allah, tentang masa hidupnya, tentang rejekinya, dan jodohnya. setiap manusia yang lahir sudah ditetapkan siapa jodohnya, hanya saja setelah terlahir di bumi ia tidak tahu siapa. setiap kita juga punya garis kehidupan atau takdirnya masing-masing. Tugas kita adalah berusaha sebaik-baiknya dan bersabar untuk menunggu  "waktu yang telah dijanjikan" , waktu yang telah ditetapkan oleh-Nya untuk bertemu dengan jodoh kita dan juga waktu kematian yang telah ditetapkan oleh-Nya.

Pesan pentingnya adalah bila takdir kehidupan kita telah ditetapkan dan tertulis dalam lauh mahfuz, maka tugas kita adalah senantiasa bersabar menunggu waktu yang dijanjikan dengan menyempurnakan ikhtiar. berusaha terus memperbaiki diri dan bila saatnya telah tiba jemputlah "ia" atau ambillah "ia" dengan cara yang TERBAIK, cara yang mulia, cara yang berkah lagi diridhoi oleh-Nya agar memperoleh kehidupan berumah tangga yang berkah. jodoh sudah terpilih, tugas kita adalah tinggal memilih cara terbaik dalam menjemput jodoh ,cara itu adalah cara-cara yang sesuai dengan syariat Islam (bagi yang muslim) karena menikah bukan sekedar "mencukupi kebutuhan biopsikologis" tapi bagian dari menyempurnakan agama dan bagian dari sunnah, menikah adalah ibadah, maka beribadahlah dengan cara-cara yang sesuai syariat, agar ibadah itu dihitung menjadi kebaikan dan pahala di akhirat, lebih indah lagi bila ia bukan sekedar jodoh di dunia saja tetapi juga menjadi jodoh kita hingga di akhirat kelak. amin

Wallahu A'lam..Allahlah yang Maha Mengetahui..

Sabtu, 12 Januari 2013

It's My Way, Hidupku Indah Part 2 "Ibu aku ingin sekolah....!"

12-01-2013
bismillah melanjutkan cerita sebelumnya (http://indahksunflower.blogspot.com/2012/12/its-my-way-hidupku-indah-part-1.html)
 "Ibu aku ingin sekolah....!"
aku balita

yang aku ingat, dulu ketika ibu saya tugas mengajar sering di titipkan ke mbah atau mbak gin yang membantu mengasuh saya. ketika kecil dulu saya termasuk anak yang cengeng, dan sulit untuk lepas dari ibu terutama, sering nangis kalau di tinggal ibu pergi ke pasar atau ngajar.

cerita nutrisi,

kata ibuku dulu aku minum ASI sampai 2 tahun lebih, katanya dulu lumayan susah menyapihku. aku sering nangis kalau ngak dikasih ASI dan sulit kalau disuruh beralih ke minuman lain.saya masih ingat hampir setiap hari ibu, mbak atau mbah menyuapi ku  buah pisang atau pepaya sebagai MPA (makanan pendamping ASI) mungkin karena itu lah sampai saat ini merasa "bosan" dengan buah-buahan jenis itu..hehehe. padahal belakangan yang saya tau kedua buah itu punya manfaat yang banyak, terutama pisang yang kaya vitamin, mineral, dan juga baik untuk nutrisi otak dan baik bagi pencernaan.

ada satu hal yang unik, yaitu saya senang menantikan bulan Agustus, kenapa? bukan karena ulang tahun saya lho..tapi di bulan itu dibagikan suplemen vitamin A dari puskesmas...hehehe dulu aku senang sekali sama vitamin pemberian pemerintah itu. entahlah ....dulu ibu saya berhasil menanamkan sugesti dalam pikiran saya kalau vitamin itu "enak", suatu ketika ibu pulang ke rumah dan bilang kepada saya kurang lebih begini "nduk...sini ibu punya hadiah lho buatmu...". sebagai anak kecil siapa sih yangg ngak suka dikasih hadiah..apalagi dulu aku termasuk orang yang rasa ingin tahunya tinggi. " apa..apa..apa....mau....bu ..mau...". "nih ibu bawain vitamin..". "vitamin itu apa bu? permen? enak ngak bu?","yo pokok e enaklah...manis....biar sehat", "aku..mau....".

jaman itu belum begitu nge-Trend mie instan, ibu saya yang harus mengajar pagi sering sekali menyiapkan makanan berupa telur ceplok/dadar/rebus, atau ikan asin goreng, atau tempe goreng...hmm...menu rutin tiap pagi. Tempe goreng sampai saat ini masih menjadi pangan favoritku tidak hanya enak,dan bermanfaat, tetapi juga murah meriah.

cerita awal sekolah,
karena aku dan mas opik beda umurnya cuma setahunan, aku sering iri-irian dengan dia, hmm...biasalah anak kecil..hehe. seperti halnya ketika dia mulai sekolah TK saat itu kurang lebih umurnya dia 5 tahunan sedangkan saya masih 4 tahun. ketika tahu mas opik akan masuk sekolah TK kecil akupun merengek-rengek, menangis bahkan sampai jerit-jerit minta disekolahkan juga. "mas agus sekolah, mas opik sekolah kok aku ngak sekolah sendiri..aku juga mau sekolah bu...." jeritku sambil menangis. ibu dan bapakku kebinggungan menjelaskan kepadaku, "nduk kamu kan masih kecil, belum boleh sekolah, sabar ya...tahun depan baru boleh sekolah ya...". Setelah dibujuk lama akhirnya terdiam juga, dan menyetujui "pokoknya tahun depan aku sekolah!". tapi cerita ketidak terimaanku masih berlanjut ketika mas-masku di belikan botol minuman untuk bekal sekolah sedangkan aku tidak, lalu aku menangis lagi dan akhirnya dibelikan juga. tidak berhenti saat itu saja, kisah berlanjut ketika suatu pagi ibu dan bapak sedang repot menyiapkan mas-masku yang akan berangkat ke sekolah, melihat mereka yang menggunakan seragam sekolah aku jadi pengen juga lalu menangis dan kembali menjerit "bu...pak..aku ingin sekolah juga.....". hmm...sulit bagi anak usia 4 tahun untuk diberi pemahaman bahwa "sekolah ada waktunya".

saat itu aku melihat nampaknya sekolah itu menyenangkan ya...suatu tempat dimana kita bisa mengetahui apa-apa yang "misterius" yang belum kita tahu, aku kecil  membayangkan ingin segera bisa sekolah, memakai seragam, punya buku tulis, mewarnai, punya teman...sungguh mengasyikkan.

hari pertama mas opik masuk TK aku kembali menagis merengek ingin ikut ke sekolah, karena mungkin bapak ibu bosan mendengar tangisanku akhirnya aku dibolehkan ikut dengan syarat tidak boleh menangis, tidak boleh mengganggu, dan tidak boleh main jauh-jauh...cukup di sekitaran kelas saja. walhasil akupun berangkat dengan mas opik ke sekolah dengan tidak menggunakan seragam dan menenteng bekal  botol minuman baru. sesampainya di sekolah aku senang bisa melihat banyak anak-anak seumuran kami disana, yang ada dipikiranku "hore...punya teman bermain" :). ibu ku menitipkanku ke bu guru TK yang saya lupa namanya, ibu juga cerita kepada bu guru kalau anak bungsunya ini nangis terus minta sekolah.

ting...ting...ting... suara penanda kelas masuk
para guru sibuk membariskan murid-murid barunya, beberapa kaget melihatku dan menayakan "ini anaknya siapa?", hehehe... rekan guru lainnya menjelaskan ini adeknya nofi katanya di rumah nangis terus mau ikut kakaknya sekolah. setelah pengumuman siswa-siswi memasuki kelas secara berurutan, dan aku binggung harus kemana, setelah semuanya masuk tinggal aku saja yang tersisa mataku mulai berkaca-kaca dan mau menagis...dan mungkin sensor guru TK itu peka sekali ya pada psikologis anak, salah satu guru mendatangiku dan bertanya "adek mau ikut sekolah ya? ayo sini masuk aja....", "ngak....malu..."sambil  menggelengkan kepala (tanda tidak mau)." ayo....ngak apa-apa" .aku tetap menggeleng lalu duduk di depan pintu sambil menonton proses belajar hingga proses belajar selesai

sejak saat itu setiap hari selalu melakukan hal yang sama...mengikuti mas opik sekolah dan menungguinya di depan pintu kelas, kadang berdiri di depan pintu, kadang duduk didepan pintu, kadang ikut masuk kelas, dan pernah juga tidak diijinkan melihat mereka belajar sama sekali karena pintu kelas ditutup. hal tersebut membuatku merasa sedih , kesepian dan binggung harus berbuat apa,biasanya kalau sudah seperti itu aku yang penasaran..mengelilingi ruang kelas sambil mencari celah diamana aku bisa melihat mereka yang sedang belajar, aku ingin tau mereka sedang melakukan apa, mereka sedang belajar apa, sungguh aku ingin tahu!. dan kalau aku sudah bosan biasanya aku bermain sendiri dengan teman khayalan, aku berkhayal sedang bermain dengan beberapa teman, jadi terkadang aku berbicara sebagai diriku, kadang berbicara sebagai temanku yang lain, dan ketika siswa-siswi kelas bernyanyi atau mengeluarkan suara berhitung atau yang lainnya aku sering mengikutinya di luar kelas.

kalau bahasa gaul jaman sekarang istilahnya pasang muka memelas dan mupeng (muka pengen)

"ibu...aku ingin sekolah!"

bersambung ke It's My Way, Hidupku Indah Part 3




Indah Kurniasari