Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Rabu, 26 Agustus 2015

Berilmu Dulu Baru Menikah

Dedicated to Teman-teman KIPAS Undip :)

Peradaban besar bukan dibangun dari pasir semen kayu dan batu pembentuk gedung-gedung  mewah pencakar langit
Peradaban besar bukan ditandai dengan gaget canggih, pesawat cepat, mobil canggih atau sederet  temuan teknologi lainnya
Peradaban besar itu dibagun dalam sebuah bengkel kecil yang bernama “rumah tangga”
Peradaban besar itu ditandai dengan munculnya generasi penerus yang cerdas salih shalihah yang kokoh keimanan dan jiwanya.
(Indah Kurniasari,2015)

Menikah adalah dambaan setiap insan yang ingin meneladani kehidupan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Menikah merupakan salah satu sunnah yang utama sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:


“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak suka dengan sunnahku, ia  bukan termasuk golonganku. Menikahlah, karena aku akan membanggakan jumlahmu yang banyak di hari akhir nanti.” (HR. Ibnu Majah dari Aisyah r.a.)

Wahai pemuda, barangsiapa telah mampu diantara kalian hendaknya melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan). Barangsiapa tidak mampu hendaklah berpuasa karena ia menjadi benteng perlindungan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i)

Menikah dan mendidik anak bukan merupakan hal yang mudah, tetapi bukan pula hal yang sulit jika kita mengerti “ilmu” nya. Kapankah kita harus mempersiapkan ilmunya? Cukupkah hanya beberapa hari jelang pernikahan? Atau menunggu setelah memiliki anak dulu baru belajar cara mendidik anak?

Segala sesuatu memerlukan ilmu sebagaimana yang dikatakan Imam Bukhari "al-ilmu qabla 'i-qaul wa 'i-amali", sebelum kita berkata dan berbuat, yang terlebih dahulu harus kita miliki adalah ilmu tentang hal tersebut. Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa yang ingin mendapatkan dunia harus dengan ilmu, dan yang ingin mendapatkan akhiratpun harus dengan ilmu.

Menikah bukan hanya berdimensi dunia saja tetapi juga akhirat, begitulah Islam yang sangat menganjurkan untuk menikah, menikah itu sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Menikah adalah ibadah yang pada pelaksanaanya juga memerlukan ilmu seperti fikih munakahat, psikologi, kesehatan reproduksi dan lainnya.
Persiapkan dirimu menjadi suami/istri yang baik dan calon orangtua yang cemerlang diantara penduduk bumi dan langit. Semoga sakinah mawadah warohmah dan memiliki keturunan yang shalih salihah yang bertauhid dan senantiasa berjuang di jalan dakwah. aamiin.
Salut untuk semua teman-teman KIPAS (Keluarga Islam Pascasarjana) Undip Semarang tahun 2015 yang akan mengadakan seminar pranikah dan parenting islami juga mengadakan kelas parenting islami. Barakallahu...semoga lancar, sukses, dan barokah acaranya. Semoga anggota KIPAS yang sudah menikah ditambah keberkahannya dalam keluarga yang sakinah mawadah warohmah, dan bagi teman-teman KIPAS yang belum dan akan menikah dipermudah dan dipercepat jalan menuju Pernikahan Barokah... Aamiin Ya Robbal 'alamin

:)

link KIPAS http://kipasundip.tumblr.com

Minggu, 12 Juli 2015

Menggantungkan Blencong Harapan

Sebuah Sajak oleh Indah Kurniasari


Seperti menggantung blencong dalam pekat rumah jogjo
Yang sinarnya menyinari kedap kedip mata pembaca kalam cinta - Nya
Kucuran membasahi selasar beratap rumbia
Terhembus laju kencang menyibak wajah penuh debu

Kedua telapak tangan menengadah memohon seberkas nur penuntun jiwa
Hening..............
..........................
..........................
..........................

Mutiara berjatuhan di lantai kayu
Air mata malam berkilau-kilau mencoba meramaikan rindu
Rindu pada  belaian Yang Maha Rahman
Yang memberi kasih & sayang pada hamba yang selalu mengiba
Rindu pada belaian Sang Pemilik Cahaya
Yang cahayanya berada diatas cahaya

Blencong yang ku gantungkan hanyalah sebuah titik kecil cahaya
Yang ku coba gantungkan agarku mampu membaca petunjuk-Nya
Iqra'.....
Iqra'.....
Iqra'....

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu!

Setitik cahaya blencong yang menuntunku memahami kalam-Mu
Setitik cahaya blencong yang jadi harapanku menemukan  cahaya-Mu


26 Ramadhan 1436 H
13 Juli 2015





Sabtu, 25 April 2015

Sejahtera Lahir dan Batin


kata sejahtera tidaklah asing kita dengar, banyak orang yang sering menggunakan kata ini terlebih membubuhkannya dalam visi, misi, maupun tujuan yang ingin dicapai individu maupun kelompok.

apa itu sejahtera?

se.jah.te.ra
merupakan adjektiva bermakna aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). (kamusbesar.com)

Sejahtera adalah suatu kondisi yang membuat seseorang merasa nyaman, ukuran kenyamanan orang yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda. Akan tetapi apa yang secara umum menjadikan seseorang nyaman maka bisa juga menjadikan orang yang lain nyaman.

Sesuatu yang dapat membuat nyaman bisa berasal dari hal yang abstrak dan tampak. Hal yang abstrak seperti rasa syukur, perasaan puas, dan sebagainya. Hal yang tampak misalnya  tercukupi segala kebutuhan hidup.

Sejahtera lahir adalah bagian dari sejahtera yang tampak, sedangkan sejahtera adalah bagian yang tak tampak tetapi bisa dirasakan. Sejahtera lahir bisa kita peroleh bila seseorang mendapatkan kebutuhan hidup. Sejahtera batin merupakan pelengkap bagi sejahtera batin.

Seseorang bisa saja telah memperoleh kesejahteraan lahir tetapi bukan merupakan jaminan ia pasti memperoleh kesejahteraan batin. Mengapa?, sifat manusia yang tidak pernah puas menjadi alasan akan hal ini. Sehingga untuk memperoleh sejahtera yang lengkap seseorang perlu menjadikan rasa syukur sebagai penyeimbang.

Apapun yang kita dapat, berapapun yang kita peroleh jika disertai rasa syukur yang mendalam akan mampu melengkapi bagian dari kebutuhan hidup kita yang belum lengkap. Bukan hanya sejahtera lahir tapi juga sejahtera batin.
 

 :)





Rabu, 11 Maret 2015

Sajak "i"

Menyapa rerumputan teki
Seolah menyimpan teka-teki
Semut berjejeran meyentuh kaki
Menghentak, membangunkan nurani

Pagi menyapa diri
Kokokan jantan menggungah nurani
Kokoh ia mencengkram bumi
Tak bersandar pada kayu mahoni

Diri menyapa pagi
Menyentuh indah bunga melati
Lembut embun membelai
Takkan hilang cinta di hati

Rerumputan diantara melati
Berdesakan melihat mentari
Kupu-kupu datang menari-nari
Saat kau juga melangkah pergi









Sajak "Ku Sebut Itu Rindu"

langkah kaki melihat indahnya bintang
malam berselimut dingin
hirup udara yang menghembus dengan perlahan

ah.....udara ini, udara yang sama
udara dimana aku berdiri meneropong langit
rasanya sama seperti malam-malam jelang bulan nan suci

ah......udara ini, masih udara yang sama
udara dimana aku merasakan dia kan datang
rasanya sama seperti ini

angin yang menyapa wajahku
berbisik-berbisik menyampaikan berita
ya....benar
kau benar
inilah udara yang sama
sama seperti yang kau rasakan saat kau berdiri di hamparan rerumputan di malam itu
udara yang sama saat kau berdiri di samping surau
udara yang sama saat kau berdiri di halaman belakang
udara yang sama saat kau berkendara malam dalam sepi
ya!

kau tahu?
ku sebut itu rindu


Selasa, 20 Januari 2015

Rejeki, Jodoh dan Kematian


Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji  bagi Allah yang Maha Pencipta, Dialah yang menciptakan langit bumi dan seluruh jagad raya yang luput dari terbatasnya jarak pandang tatap mata manusia.

Rejeki, jodoh dan kematian

Barangkali sudah terlalu banyak tulisan, ceramah, kajian ilmu yang membahas tentang ketiga hal tersebut. Diri ini mencoba kembali mengingat, merenung, dan "mencerna" makna dibalik makna. Makna yang diketahui, akan tetapi sering terlupa, khilaf diri yang disibukkan dengan segala kesibukan duniawi atau luput karna beragam ujian yang coba mengombang-ambingkan keteguhan iman seseorang. Hati sebagaimana ombak di lautan, terkadang tenang terkadang gusar, sungguh hati itu mudah sekali berubah kondisinya. Hati yang diibaratkan bagaikan bulu unggas yang begitu mudahnya berbalik karna angin. Semoga Allah menetapkan hati kita senantiasa taat dan istiqomah dalam Dien yang diridhoi-Nya. aamiin

Dalam Hadist Arba'in Imam Nawawi yang keempat tentang "penciptaan manusia dan takdirnya" disebutkan:
"Dari Abu Abdurahman Abdullah bin Mas'ud ra., beliau berkata,"Rasulullah SAW. menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya sebagai setetes mani selama 40 hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat dan ditiupkan ruh kepadanya dan dia diperintahkan untuk menetapkan 4 perkara: rejekinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan amalan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka, maka masuklah dia ke neraka. Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan amalan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke surga" 
Allah telah menetapkan rejeki (termasuk jodoh didalamnya) dan kematian sejak ditiupkan ruh kedalam jasad manusia. Selain telah ditetapkan, maka manusiapun tak lantas berpaku tangan menunggu apa yang telah ditetapkan baginya. Manusia juga turut andil dalam menentukan takdirnya lewat perilakunya,akhlaknya, amal ibadahnya, do'a-do'a yang terus menerus terucap.

Allah yang Maha Pengampun mengampuni segala dosa dengan taubat nasuha dan memperbaiki kondisinya kearah yang lebih baik. Setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk "kembali" ke kampung surga diakhirat kelak. Hanya saja sudahkah setiap diri memperhatikan usahanya untuk kembali?

Saya ingat dengan apa yang disampaikan ustadzah saya beberapa hari yang lalu, beliau berkata " mengapa hidup di dunia itu sulit?, sulit karena kita tertekan oleh urusan dunia, kita terlena karena disibukkan dengan urusan dunia sehingga kita lupa, kita hidup untuk apa? untuk beribadah kepada Allah, kita hidup di dunia itu diperintahkan untuk taat!".  Ketaatan kita terhadap segala perintah Allah yang akan membuat kita menghadapi hidup dengan tenang dan bahagia, karena kita yakin bahwa SEGALA SESUATU ADALAH DARI ALLAH, MAKA KEMBALIKAN SEMUANYA PADA ALLAH TUGAS KITA ADALAH TAAT. 

Kita hidup, kita tumbuh dan berkembang karena Allah yang membuatnya menjadi hidup, tumbuh, dan berkembang. Kita mendapatkan ujian hidup, kesulitan, kekurangan harta, sakit dan lain sebagainya semuanya adalah kasih sayang Allah agar kita mau kembali menempuh jalan ketaatan. Kita hidup lalu mati itu semua adalah kuasa Allah, nyawa kita...berada dalam genggaman-Nya.

"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat; sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bersabar" Q.S. Al Baqoroh 153
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar; yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan " inna lillahi wa innaa ilaihi roojiun" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali); mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." Q.S. Al Baqoroh  155-156
 "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersama mereka, "kapankah datang pertolongan Allah?, ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". Q.S. Al Baqoroh 214
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. mereka berdo'a "Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" Q.S. Al Baqoroh 286
Segala ujian telah terukur, dan tidak ada kejadian yang menimpa setiap diri melainkan ada hikmah dibaliknya. Sahabat,sungguh yang perlu kita khawatirkan bukanlah apa yang dapat saya makan besok, yang perlu kita khawatirkan bukanlah dapatkah kita mencapai target karir kita, yang perlu kita khawatirkan bukanlah kapan kita bertemu dengan jodoh. Akan tetapi, hal utama yang perlu kita khawatirkan adalah sudahkah kita menyiapkan diri mnghadapi kematian?. tidaklah seseorang meninggal melainkan telah diselesaikan pemberian "jatah" rejekinya. Ketika jatah rejeki yang tertulis telah selesai diberikan maka sudah saatnya tiba malaikat menjemput nyawa kita. Sekali lagi bahwa yang perlu kita khawatirkan adalah sudahkah kita menyiapkan diri? jangan sampai sibuk mengejar dunia hingga kita lupa bahwa "setiap yang bernyawa akan merasakan mati".

Semoga Allah mengampuni dosa kita dan meneguhkan hati kita agar selalu dalam keimanan, ketaatan dan meninggal dalam keadaan muslim, dalam menjalankan ibadah, dicatat meninggal dalam menunaikan ketaatan kepada Allah. Sehingga jikalau saat ini kita masih banyak melakukan dosa  dengan pertolongan Allah dengan petunjuk Allah dipanggil saat kondisi iman dan ketaatan terbaik kita. Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii 'alaa diinika wa 'alaa thoo'atik, Ya Allah yang Maha membolak-balikan hati tetapkanlah hati ku dalam dien-Mu dan ketaatan kepada-Mu.*aamiin
*HR. Ahmad 24938 

Mari berusaha mempersiapkan diri untuk "panggilan tak terduga" dengan sebaik-baik ikhtiar dan do'a sebagaimana do'a Nabi Yusuf AS, "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian ta'bir mimpi. Ya Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan diakhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh"(Q.S. Yusuf 101) aamiin

"Dan diantara mereka ada orang yang berdo'a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka"; mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat hitungannya" Q.S. Al Baqoroh 201-202
aamiin Ya Robbal 'alamin

Allahu'alam bi showab
NTMS, Note to My Self
Semarang, 21 Januari 2015
Indah Kurniasari

 "Allah menganugerahkan al-hikmah (pemahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan as-Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat"Q.S. Al Baqoroh 269

"Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam kitab (Al Quran), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat pula oleh mereka yang melaknat; kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan  dan menerangkan kebenaran, mereka itulah yang Aku terima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" Q.S. Al Baqoroh 159-160"



Indah Kurniasari