Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Kamis, 03 November 2011

Warna Kehidupan

Sekilas kita hanya melihat satu warna yang nampak putih dan terang Warna putih itu sendiri terdiri dari beraneka warna Merah jingga kuning hijau biru nila unggu Pancaran warna warni kehidupan itu pun terpancar dari segala yang tampak dalam pandangan mata ini Hijau menyejukkan Biru meneduhkan Merah yang begitu berani Jingga yang begitu semangat Kuning si ceria Nila nan cantik Atau unggu yang anggun Semua warna berpadu padan membentuk senandung harmoni Lihatlah warna bunga yang menawan sungguh mahakarya Sang disainer terbaik Komposisi lagu alam dari Komposer terbaik Ukiran kayu dari Pengukir terhebat Bumi dengan komposisi, akurasi dan presisi terbaik Sungguh karunia terbaik dari Yang Terbaik Sebagaimana seorang manusia Yang telah diciptakan-Nya dalam kondisi yang terbaik Yang diciptakan-Nya berwarna-warni Yang dibekali-Nya dengan kelebihan dan kekurangan Kekurangan adalah kelebihan itu sendiri Dan kelebihan adalah kekurangan itu sendiri Kekurangan akan menjadi kelebihan sebagaimana brotowali yang pahit ditelan tapi berkhasiat mengusir hama Dan kelebihan akan menjadi kekurangan bila pasokan air waduk meluap hingga merendam pemukiman Tidakkah kita yakin bahwa apa yang ada telah berada pada komposisi terbaiknya Tidakkah kita percaya bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan Sang Pencipta telah menciptakan hardware, software dan brainware kita dengan begitu serasi,selaras dan seimbang Semua telah terukur Dia tidak akan pernah salah mencipta Dia tidak akan pernah keliru menghitung Dia tidak Maha Adil Dan tidaklah Ia menguji seorang hamba di luar batas kapasitasnya Dia telah menentukan rizki hamba-Nya sesuai dengan kebutuhannya Semua efektif dan efisien Yakinlah siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil Yakinlah siapa yang bersyukur akan mendapat kesabaran Dan kesabaran akan mendatangkan kekuatan Kekuatan yang sanggup merobohkan dinding-dinding penghalang kesuksesan Keikhlasan akan menjadi energi terbesar di seluruh jagad raya Ikhlas hanya mengharap Ridhonya Bila hati nampak begitu kelam hingga tak nampak darinya warna warni alam Bersihkanlah ia dengan air pertaubatan Cerahkanlah wajahnya dengan senyum keikhlasan Rona indah penuh cahaya-Nya

Selasa, 26 April 2011

Kisah Perahu Layar

kini rangkaian kayu-kayu itu telah berpadu jadi satu, dengan layar yang mengembang begitu eloknya...

satu...dua...dan tiga... perahupun mulai dilepas ke lautan bebas...

mulai mengarungi lautan biru dengan senyum optimis dan keteduhan hati..

berjuang tuk 1 tujuan

pulau firdaus...

panorama elok yang tak semua orang dapat singgah di pulau istimewa itu....

ya Tuhan.... kerahkanlah angin Mu untukku

sampaikanlah aku ke pulau itu....

kokohkanlah layarku ini tuk tetap tegar menerjang prahara...

tak seperti karang yang hanya diam terpaku diterjang ombak....

atau seperti buih yang banyak tapi tak berbekas...

ya Tuhan....sadarkan aku untuk tak tepana oleh karena dermaga dunia yang mewah memukau...

ya Tuhan....selamatkanlah aku dari hiruk pikuk perniagaan dunia yang melalaikan

ya Tuhan...tundukkan pandangan ini tuk melihat indahnya dunia bawah laut Mu agar ku pandai mensyukuri nikmat Mu

ya Tuhan...jadikanlah teropong ini tuk dapat melihat bahaya yang akan merintangi jalur layarku di depan,belakang,atas, bawah,kiri,dan kananku...

ya Tuhan....kuatkanlah genggaman tangan ini tuk tetap berpegang teguh pada peta hidup dari Mu (Al Quran)...

ya Tuhan...aku tahu bahwa terik matahari atau dinginnya angin malam kan menjadi baju harianku...

ya Tuhan...aku tahu bahwa badai dan petir akan menjadikanku gemetar...

ya Tuhan...hidupku penuh ketidakpastian....aku tahu bahwa pulau impian itu tak kutahu pasti dimana berada...

ya Tuhan...berikanlah aku petunjuk.....bantulah aku dengan kompas Mu

ya Tuhan....aku tidak tahu cukup atau tidakkah bekal yang ku bawa ini( amal ibadah)..tuk sampai ke sana...

aku tidak tahu apakah badan kapalku ini kan bertahan dari ancaman kerapuhan sampai kapan...

aku tak tahu berapa lama kain layarku ini kan tetap tegar berdiri....

ya Tuhan...

layar ini telah lusuh....

layar ini telah robek tercabik cabik....

ya Tuhan....

perbaikilah layar ini...

agar aku tak tenggelam di tengah samudra....sebelum pada akhirnya nanti ku dapat sampai ke pulau tujuanku...

ya Tuhan...sadarkanku dari lamunan panjang....

tempat ini hanya persinggahan sementara....

berkahilah perjalananku ini....

sampaikanlah aku kepada firdaus Mu...

aamiin



*sebuah mutiara yang ku ambil dari kerang yang ku dapatkan dari dasar nurani ...semoga menjadi tetesan air yang mampu mengukir indah batu-batu yang keras...seindah stalagtit dan stalagmit yg menghiasi goa kehidupan



salam Sunflower

Indah Kurniasari

Rabu, 19 Januari 2011

CERMIN DIRI



suatu ketika terjadilah dialog antara dia dan "cermin tuanya"

Hai cermin tampakkanlah siapa aku
Maka katakanlah dengan jujur….

“Ya…baiklah tuan ku…”

Betapa banyak orang berkata paras elok rupawan…
Betapa orang mengelu-elukan keanggunan… kecerdasan…dan kepribadian yang luhur…
Tapi… sudahkah aku pantas…
Layakkah jasad dihadapan mu ini menghadap-Nya di surga…
Dengan gaun yang cantik… bewarna-warni sungguh menawan..
Dengan parfum yang harumnya semerbak……
Pantaskah aku menemui-Nya di surga?....

“wahai cantik ketahuilah …sesungguhnya Tuhan mu tak kan mempedulikan seberapa indah parasmu…. Tapi yang lebih penting adalah keimanan dan ketaqwaanmu pada-Nya”.

Benarkah itu wahai cermin?

“ya, tentu saja... bukankah Dia telah mengatakannya kepadamu bukanlah elok rupamu yang Ia lihat, akan tetapi keindahan akhlakmu dan segala ibadah yang engkau lakukan dengan keikhlasan"

sungguhkah begitu? lalu apa yang dapat aku lakukan agar jasad ini indah dengan pancaran akhlaknya dan berkilauan dengan keikhlasannya?

"tersenyumlah sahabat, langkahkan kakimu menapaki jalan-jalan kekasih-Nya, Rasulullah SAW dialah tauladan bagimu ,dekatilah cahaya-Nya lewat ayat-ayat cinta- Nya dalam Al- Quran"

dan akupun tersenyum, baiklah cermin...aku mengerti, satu lagi pintaku wahai cermin.. bila pakaian imanku nampak lusuh nanti,ingatkanlah aku tuk segera memperbaruinya, aku ingin ketika suatu saat nanti dipanggil untuk menghadap-Nya , diri ini sedang mengenakan pakaian keimanannya yang terbaik.

"baiklah tuanku, semoga engkau kan jadi salah satu penghuni surga yang telah Dia janjikan, aamiin"


sahabat........
Biarlah Allah saja yang menyemangati kita
Sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kemalasan kita
Cukuplah Allah saja yang memelihara ketekunan kita
Karena perhatian manusia terkadang menghanyutkankan keikhlasan

Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna..
Yaitu pribadi yang saat berbaur mampu menyemangati yang lain
Dan saat sendiri ia mampu menguatkan dirinya sendiri
Cukuplah Allah bagiku...

Indah Kurniasari