Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Rabu, 24 November 2010

Manage Your Time

Waktu…
Seberapa berhargakah value waktu bagi anda? Bila akhir pekan telah tiba atau bila tiba waktunya liburan ,saat pagi menjelang apakah anda bangun di pagi hari? Apakah hari-hari libur anda isi dengan kegiatan-kegiatan yang kontibutif? Ataukah anda lebih memilih bermalas-malasan bangun siang,mandi,makan, lalu tidur, atau anda lebih memilih menghabiskan waktu sepanjang hari untuk menonton televisi, mendengarkan mp3, mp4, winamp and all about music or movie?

Lalu apa yang akan anda lakukan bila saatnya tiba hari-hari aktif, agenda padat, banyak pekerjaan menumpuk, dikejar dead line tugas , harus melakukan ini harus melakukan itu, dunia seakan begitu sempit , waktu nampak begitu singkat sehingga seminggu serasa sehari, sehari bagaikan sejam. Anda kebinggungan tidak karuan entah mana yang harus dikerjakan duluan, semuanya harus segera selesai. Selanjutnya yang biasa terjadi adalah sakit kepala menghampiri yang notabene adalah gejala dari stress. Apakah anda pernah mengalaminya? Seringkah?

Menurut syaikh M. Al Ghazali ,“Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan menunjukkan bahwa manusia masih dikendalikan oleh nafsunya. Kesempatan hari ini yang diberikan Allah tidak ia manfaatkan dengan baik. Padahal , tegasnya orang yang tidak sanggup menguasai hari ini akan lebih tidak sanggup lagi menguasai hari esok. Sikap menunda-nunda biasanya karena lamanya berpikir tentang hal-hal yang tidak perlu, suatu kebiasaan yang harus segera dilenyapkan. Juga karena kuatnya dorongan hawa nafsu dalam diri. Seorang muslim tak boleh menyerah kepada dorongan itu ataupun tenang-tenang saja dengan ancamannya.menunda peperangan melawan hawa nafsu sama saja dengan pengakuan akan ketidakberdayaan menghadapinya.

Dalam Al-Qur’anul Karim Surat Al-Ashr (103): 1-3, Allah berfirman yang artinya sebagai berikut.
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang beriman dan kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi, serta mereka bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah dalam banyak tingkatan.

Lebih lanjut, dalam Al-Qur’an surat Al-Imran (3) ayat 104, Allah berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”

Dengan demikian, hanya orang-orang yang mengerjakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkarlah orang-orang yang memperoleh keuntungan.

Setiap muslim yang memahami ayat di atas, tentu saja berupaya secara optimal mengamalkannya. Dalam kondisi kekinian dimana banyak sekali ragam aktivitas yang harus ditunaikan, ditambah pula berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi.

Seorang muslim haruslah pandai untuk mengatur segala aktivitasnya agar dapat mengerjakan amal shalih setiap saat, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal, dirinya menginginkan sebagai ahli ibadah, dengan aktivitas qiyamullail, shaum sunnah, bertaqarrub illallah, dan menuntut ilmu-ilmu syar’i. Dalam hubungannya secara horizontal, ia menginginkan bermuamalah dengan masyarakat, mencari maisyah bagi keluarganya, menunaikan tugas dakwah di lingkungan masyarakat, maupun di tempat-tempat lainnya.

Semua itu tentu saja harus diatur secara baik, agar apa yang kita inginkan dapat terlaksana secara optimal, tanpa harus meninggalkan yang lain. Misalnya, ada orang yang lebih memfokuskan amalan-amalan untuk bertaqarrub ilallah, tanpa bermu’amalah dengan masyarakat. Ada juga yang lebih mementingkan kegiatan muamalah dengan masyarakat, tetapi mengesampingkan kegiatan amalan ruhiyahnya.

Dalam hal ini, manajemen waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut.

1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu

Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-orang yang bisa mengoptimalkan waktu semasa hidupnya.

2. Memiliki manajemen hidup yang baik

Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik, menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program, mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.

3. Memiliki Wudhuhul Fikrah

Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir ilmiah.

4. Visioner

Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

5. Melihat secara utuh setiap persoalan

Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya.

6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas

Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan.

"without plans,there wouldn't be anything to organize, lead or control"

7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu

Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.

Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan.

8. Berupaya seoptimal mungkin

Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.

9. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan

Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.

Rabu, 27 Oktober 2010

Maukah anda kutunjukkan seorang wanita penghuni surga?

Ada wanita lain yang lebih agung dari sekian wanita unggulan dalam hal kesabaran dan ketaatan kepada Allah. Sesungguhnya ,ia adalah wanita dari surga.


Atha’ bin Abi Rabah menuturkan, “Ibnu Abbas berkata kepadaku,’maukah engkau aku tunjukkan seorang wanita dari penghuni surge?’ aku menjawab,’tentu’. Ibnu Abbas berkata,”wanita tersebut adalah seorang wanita berkulit hitam yang datang kepada Nabi SAW dan berkata,’sesungguhnya aku terkena penyakit ayan dan aku takut jika auratku tampak (ketika kambuh). Maka berdo’alah kepada Allah untukku(kesembuhanku)!’. Beliau (RasulullahSAW) bersabda,’ jika engkau mau bersabar (atas penyakitku itu),maka bagimu surge. Namun , jika engkau ingin (sembuh), aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu’. Wanita itu berkata,’aku (pilih) bersabar. Namun , aku takut jika auratku tampak (ketika kambuh), maka berdo’alah kepada Allah agar (ketika aku kambuh) auratku tidak tersingkap’. Lalu , Rasulullah SAW pun mendo’akannya.” (sahih , Al Bukhari(5652), muslim(2576), ahmad (323))


Salah satu mukzizat Nabi SAW adalah bahwa doa beliau mustajab(terkabulkan). Jika Beliau berdoa kepada Rabb-nya, maka Dia mengabulkan doanya dengan segera, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam MU’jizatun Nabi SAW. Mahasuci Allah. Wanita tersebut sabar atas penyakit, namun tidak sabar atas tersingkapnya aurat. Sungguh, ia termasuk dari sekian wanita yang paling sempurna akalnya. Ia meminta surga hingga ia beruntung dengannya. Ia telah benar dalam memilih surge dengan kebenaran yang tepat. Wanita tersebut adalah Sa’irah Al- Asadiyah.


Wanita ini adalah contoh bagi kaum wanita. Meski sakit, ia tetap berusaha keras dalam menutupi dirinya dan badannya. Yang mengherankan, kaum wanita kita berusaha keras membuka aurat mereka tanpa ada uzur dalam hal tersebuut. Adapun wanita ini , ia takut jika auratnya tampak karena suatu uzur.


Wahai orang yang takut jiak auratnya tampak tanpa ada penyakit ayan! Tidakkah kalian takut jika aurat kalian tampak ketika anda menderita sakit ayan? Sebab, Allah Mahamampu, tiada sesuatupun yang dapat melemahkannya. Tapi , Dia bergerak pelan, namun pasti. Karena itu, wahai kaum muslimah! Tutupilah diri kalian.


Sekiranya wanita ini menyaksikan para Muslimah pada masa sekarang ini ternyata mereka dalam keadaan mempertontonkan kecantikan dan aurat (tabarruj) mereka di jalan-jalan. Padahal , mereka tahu bahwa cirri-ciri busana islami adalah tidak menggambarkan aurat, tidak menampakkan aurat, dan tidak tipis. Maka, wahai orang yang takut jika auratnya tampak, bertaqwalah kepada Allah sebelum bertemu dengan Allah.



Allah SWT telah menyifati wanita- wanita surga bahwa mereka adalah bidadari-bidadari jelita yang dipingit di dalam rumah. Allah berfirman:

“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.”Q.S. Ar-Rahman: 72


Allah juga menyifati mereka dengan telur ( burung unta) yang tersimpan baik, yakni tersembunyi. Allah berfirman :

“Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik” Q.S. Ash- Shaffat:49


Maka jadilah anda seperti permata yang terjaga lagi tersimpan dengan baik . janganlah kalian tampakkan sedikitpun dari tubuh anda untuk serigala-serigala hingga anda jatuh menjadi mangsa lezat bagi mereka. Ketahuilah dengan yakin bahwa tidaklah sama antara wanita-wanita yang mempertontonkan kecantikannya serta auratnya dengan wanita-wanita mulia lagi suci. Alangkah besar perbedaan antara keduanya! Tidak , keduanya tidaklah sama. Allah SWT berfirman:

“Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?” Q.S. Al- Qalam: 35

Allah juga berfirman:

“Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama.” Q.S. As- Sajdah: 18)


Perhatikanlah, ke kelompok manakah anda senang untuk bergabung dengannya? Wahai kaum muslimah, jadikanlah ummahatul mukminin ( semoga Allah meridhai mereka) sebagai suri tauladan tertinggi bagi anda hingga anda bisa berkumpul dengan mereka di surga! Sebab wanita-wanita surga itu tertutup aurat mereka dan menjaga kesucian mereka. Apakah kalian berhasrat masuk padahal anda sedang berada pada puncak mempertontonkan aurat, secara jahiliyah_surga-surga bersama wanita-wanita yang menjaga kesucian !


Wahai putriku, jika engkau menginginkan suatu keindahan dan kecantikan yang menghiasi tubuh dan akal. Maka , tinggalkanlah penyembahan ‘tabarruj’ secara sempurna. Sebab, keindahan jiwa adalah lebih luhur dan lebih berharga. Pelakunya akan menghasilkan bunga, namun , bentuk bunga di kebun tak sebanding dengannya.


Sumber : buku “Seni Menikmati Ujian” , Hani Saad Ghunaim, Aqwam 2007

Senin, 14 Juni 2010

Sifat –sifat Hamba Allah SWT yang Mendapat Kemuliaan



Dan hamba-hamba Tuhan Yang Mahapenyayang itu( ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan perkataan yang baik .
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka .
Dan orang-orang yang berkata ,”ya Tuhan kami ,jauhkanlah azab jahanam dari kami , sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal “.
Sesunguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) , mereka tidak berlebih-lebihan , dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
Kecuali orang-or ang yang bertaubat , beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.
Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh,maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.
Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu , dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
Dan orang-orang yang berkata, “ ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi( dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat didalamnya,
Mereka kekal didalamnya . surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman .
Katakanlah (kepada orang –orang musyrik) ,” Tuhan ku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu. (tetapi bagaiman kamu beribadah kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak(azab) pasti (menimpamu)”.
Al – Furqon : 63 – 77

Rabu, 13 Januari 2010

Percayalah!


Percayalah!

Percayalah pada diri mu sendiri..!
Bagaimana mungkin diri mu mengharapkan orang lain percaya pada kemampuan mu ?
Jika dirimu sendiri tak pernah percaya bahwa kamu bisa!
Kamu mampu!
Ingatlah bahwa Allah S.W.T. telah menciptakan mu sebagai mahluk paling sempurna!
Ingatlah kemampuan mu akan hilang bila kau tak segera mempergunakannya!
Syukurilah semua yang kau miliki!
Jangan sia-siakan!
Hilangkan semua bayang-bayang kegagalan masa lalu….
Ikhlaskanlah….
Dan optimislah!
Berpikirlah kamu bisa melakukannya!
Maka kau pasti bisa!
Be positive thinking….
You can if you think you can..!
^_^
Indah Kurniasari.....

Indah Kurniasari