Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Selasa, 18 Desember 2012

Menulis Itu Menyehatkan

Menulis itu menyehatkan? bagaimana bisa? apa iya bisa?


Pernahkah suatu ketika anda yang sedang memiliki masalah kemudian berbagi cerita kepada ibu / ayah / teman / kakak/ adik atau mungkin buku diary? apa yang anda rasakan setelah itu? apakah anda merasa lega dan plong? ya...begitulah kenapa saya berpendapat bahwa menulis itu menyehatkan.

dasar argumentasinya sebagai berikut :
  1. mempertimbangkan definisi sehat dari organisasi kesehatan dunia (WHO), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna, baik fisik, mental dan kesejahteraan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan ( health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity). jadi intinya sehat itu bukan sekedar bebas dari penyakit yang ada secara fisik saja, tetapi juga secara mental / pikiran/ psikologis misalnya seperti bebas dari ketakutan, kecemasan, kegalauan,dan semacamnya. selanjutnya yang dimaksud dengan kesejahteran sosial disini ada beragam pendapat yang mencoba memaknai apa itu kesejahteraan sosial, yang jelas intinya kesejahteraan sosial yang  saya maksud disini adalah suasana kehidupan yang aman, damai, sejahtera, tercukupi kebutuhannya, yang terkait dengan interaksi antar masyarakat, antara individu dengan individu yang lain di dalam suatu masyarakat.
  2. berdasarkan UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif dan ekonomis. Makna kesehatan disini meluas tidak hanya secara aspek fisik maupun mental tetapi juga spiritual, sosial yang mempengaruhi produktifitas dan ekonomi.  Aspek spiritual disini terkait dengan hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana seseorang mengekspesikan rasa syukur, praktik ibadah, berdoa, mematuhi aturan agama, dan lain sebagainya. Aspek sosial disini berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain disekitarnya, tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi secara baik, orang yang tidak berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya akan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, karena pada umumnya manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk diapresiasi, dihargai, dipuji, diperhatikan, ditolong, dan lain sebagainya (ingat teori kebutuhan Maslow). 
  3. Terkait dengan kesehatan mental atau bisa disebut juga kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terlepas dari kesehatan  secara keseluruhan. dalam bukunya Dr Denny Thong, SpKj,et al berjudul "Memanusiakan Manusia, Menata Jiwa Membangun Bangsa", Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia, mampu mengelola emosi dan menjaga diri tetap seimbang, mampu mengatasi tantangan hidup,dapat menerima orang lain, mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain sekalipun ada perbedaan. Dalam buku itu juga disebutkan bahwa orang yang sehat jiwanya dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dalam suatu kelompok. bagi mereka, kehidupan ini penuh arti. seseorang bisa dikatakan sehat jiwanya apabila merasa nyaman terhadap dirinya, merasa nyaman berhubungan dengan orang lain, serta mampu memenuhi kebutuhan hidup dan tahu bagaimana cara mengatasi tekanan (stres) yang terjadi dalam kehidupannya.
kembali ke bahasan utama kita " menulis itu menyehatkan" menyehatkan yang saya maksud disini terutama adalah menyehatkan secara mental atau jiwa, ketika seseorang sharing atau mau berbagi cerita dengan yang lain, mengutarakan isi hati, mampu mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikirannya akan membuat "beban" pikirannya berkurang. Seseorang yang bertipe ekstrovet memang tidak mempunyai kesulitan dalam mengkomunikasikan perasaan, ide, pendapat dan pemikiranya secara komunikasi langsung atau oral, lain hal nya dengan seseorang yang bertipe kepribadian introvet, mereka cenderung tertutup, malu untuk mengungkapkan isi hati, gagasan, pendapat, ide dan sebagainya sehingga sering membuat mereka merasa tertekan, stes,dan mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan dan yang lainnya. Terlepas dari dua tipe kepribadian tersebut kita tahu bahwa menulis adalah salah satu alternatif media komunikasi manusia hingga saat ini walaupun sudah di era teknologi moderen. Aktivitas menulis berkembang tidak hanya pena diatas kertas, tetapi tekanan jari jemari diatas keyboard bahkan touch screen. Apapun itu menulis bisa dijadkan alternatif dalam mengungkapkan perasaan, ide, gagasan, pendapat sehingga diharapkan dapat mengurangi stres dan beban pikiran yang ada, terutama bagi mereka yang introvet yang biasanya enggan bercerita secara langsung. Dengan mengurangi stres dan beban pikiran atau mental tersebut diharapkan bisa memperoleh kesehatan mental atau kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa merupakan salah satu unsur yang sangat penting sebagaimana kata-kata bijak " mens sana in corpore sano" atau "a sound mind in a healthy body" yang dapat diartikan "pikiran yang sehat  dalam tubuh yang sehat".

Referensi : 
  • Buku "Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas", Dr  Budiman Chandra, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007
  • UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
  • Buku "Memanusiakan Manusia, Menata Jiwa Membangun Bangsa", Dr Denny Thong, SpKj,et al , penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Indah Kurniasari