Menyapa rerumputan teki
Seolah menyimpan teka-teki
Semut berjejeran meyentuh kaki
Menghentak, membangunkan nurani
Pagi menyapa diri
Kokokan jantan menggungah nurani
Kokoh ia mencengkram bumi
Tak bersandar pada kayu mahoni
Diri menyapa pagi
Menyentuh indah bunga melati
Lembut embun membelai
Takkan hilang cinta di hati
Rerumputan diantara melati
Berdesakan melihat mentari
Kupu-kupu datang menari-nari
Saat kau juga melangkah pergi
Thank You
Thank You For Your Visit ^_^
Rabu, 11 Maret 2015
Sajak "Ku Sebut Itu Rindu"
langkah kaki melihat indahnya bintang
malam berselimut dingin
hirup udara yang menghembus dengan perlahan
ah.....udara ini, udara yang sama
udara dimana aku berdiri meneropong langit
rasanya sama seperti malam-malam jelang bulan nan suci
ah......udara ini, masih udara yang sama
udara dimana aku merasakan dia kan datang
rasanya sama seperti ini
angin yang menyapa wajahku
berbisik-berbisik menyampaikan berita
ya....benar
kau benar
inilah udara yang sama
sama seperti yang kau rasakan saat kau berdiri di hamparan rerumputan di malam itu
udara yang sama saat kau berdiri di samping surau
udara yang sama saat kau berdiri di halaman belakang
udara yang sama saat kau berkendara malam dalam sepi
ya!
kau tahu?
ku sebut itu rindu
malam berselimut dingin
hirup udara yang menghembus dengan perlahan
ah.....udara ini, udara yang sama
udara dimana aku berdiri meneropong langit
rasanya sama seperti malam-malam jelang bulan nan suci
ah......udara ini, masih udara yang sama
udara dimana aku merasakan dia kan datang
rasanya sama seperti ini
angin yang menyapa wajahku
berbisik-berbisik menyampaikan berita
ya....benar
kau benar
inilah udara yang sama
sama seperti yang kau rasakan saat kau berdiri di hamparan rerumputan di malam itu
udara yang sama saat kau berdiri di samping surau
udara yang sama saat kau berdiri di halaman belakang
udara yang sama saat kau berkendara malam dalam sepi
ya!
kau tahu?
ku sebut itu rindu
Langganan:
Postingan (Atom)