Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Kamis, 14 April 2016

Aku dan Muslimah Tiongkok



Langkahku semakin cepat, berlari mengejar pesawat yang akan membawaku pergi.

Keterlambatan pesawat pertama karna alasan tertentu memaksaku berlari cepat menuju terminal lanjutan tanpa mempedulikan heels 3 cm yang ku pakai yang ada di otakku saat itu hanya lari..lari...dan lari (beruntung gak cedera). Akhirnya aku berhasil check in 30 menit sebelum pesawat berangkat… Alhamdulillah masih terkejar. Aku  melihat sekeliling mencari bangku tunggu yang masih kosong tuk sekedar menyandarkan tas-tasku dan meluruskan kaki yang telah sangat letih. Haaaah lega….sambil kipas-kipas dengan tangan aku lihat disekitar tempat ku duduk...berbagai penumpang dari berbagai negara bersliweran berombongan…rame ya….entah mau pergi kemana dan dari mana.

Pandanganku langsung tertuju pada seorang muslimah bergamis hitam berkhimar hitam lebar dan bercadar hitam bersama seorang laki-laki paruh baya berjenggot putih yang ku duga adalah suaminya…tampilan mereka memang paling mencolok diantara kerumunan orang saat itu…Masya Allah…ghuroba!. Kalau liat dari wajah suaminya sih kayaknya orang timur tengah sono. Si bapak nampak melihat-lihat kursi lalu mempersilakan istrinya duduk di bangku pilihannya yang sekitarnya adalah penumpang wanita…. Sementara beliaunya memilih berdiri karena tidak kebagian tempat duduk wah sweet banget yak … berasa jadi pengawal pribadi gitu :D

Sudahlah.. ku coba berganti pandangan… tiba-tiba ada sepasang mbak dan mas (pasangan muda) menempati bangku depan saya…alamak serasi sekali ya mereka…seneng ya kalo bisa pergi kemana-mana bareng….sama persis kayak aku dan ransel kesayangan  yang always menemani kemanapun pergi :D

Entah hari ini itu kenapa ya…benar-benar nyebelin..….. fuih…udah habis lari-lari ngos-ngosan rehat bentar udah nemu situasi-situasi yang bikin baper….eh laper ding… huaaa… gak apa lah… Allah Maha Baik kok …Allah sebaik-baik penjaga :)

Dari kejauhan saya melihat seorang ibu berjilbab putih bersama suaminya (dugaan ku) yang nampak bingung mencari kursi tunggu, akhirnya saya menggeser ranselku agar beliau bisa duduk disebelahku. Ibu itu melihat gerakku lalu berjalan menuju ke arahku dan duduk bersebelahan denganku. Kamipun berbalas senyum, beliau lalu memulai percakapan dengan bertanya “what time is it?”….

(dalam hati..waduh ngajak ngobrol pake English nih...bismillah moga grammar-ku gak diketawain yak..hihi…moga lidahku gak salah bicara kali ini)

Aku melihat jam dan menjawabnya..lalu gantian aku bertanya..”hmm..where do you come from?”
“I from China…” jawabnya singkat (entah  aku gak paham kenapa beliau masih menyebut dengan istilah China daripada menggunakan istilah Tiongkok)

Waaaaaw….berasa kayak syuting film “Assalamu’alaikum Beijing” aja aku jadinya…hahahaha. Aku suka banget ama film itu :) .Wah kesempatan bagus nih buat nanya-nanya tentang Islam disana….keren ih ibunya udah berhijab..cantik….but she look like muslimah from Indonesia…putih sipit dan cantik…asia bangetlah.

Obrolan kamipun berlanjut..dan ibunya jadi yang malah banyak bertanya ma aku (walah kok malah kebalik…padahal tadinya aku yang mau nanya-nanya..tapi ya udah lah….yah walau risikonya pihak yang ditanya bakal harus mengeluarkan kata-kata penjelasan lebih banyak daripada yang nanya..wah..gawat nih...kamus mana kamus….help ) :D

Ibu itu bertanya dengan ekspresi penuh keheranan yang kalo dalam bahasa kita kira-kira gini terjemahannya “apa kamu pergi hanya sendirian? dengan barang-barang sebanyak itu?”
ku liat mata sipitnya agak melebar.

(aku binggung dan lebih heran daripada beliau…hemm… dalam hati aku bertanya....emang kenapa kalo aku pergi sendirian dan membawa barang sebanyak itu emangnya aneh banget yak???)

akupun tersenyum dan bilang “yes,…right”.
(Njeh bu leres….soale aku wes binggung arep ngomong opo meneh)
(dalam hati aku mulai merasa tidak tenang….sepertinya…sepertinya ada kesalahan yang telah ku lakukan…salah ya?). aku gak berani menatap wajah ibu itu yang masih menatapku keheranan…. Atau bahasa jawanya “aku isin” ^^'

Sejenak hening….

“Emm….anda pergi dengan suami anda?”aku coba untuk menatapnya kembali

“iya….entah tadi dia pergi kemana…katanya mau lihat-lihat sebentar. Kami pergi karna ada urusan bisnis”

Suasana jadi lebih cair….obrolan kamipun mulai nyambung satu sama lain…mulai ketawa ketiwi bareng…walau dengan bahasa inggrisku yang pas-pasan kami bisa saling berkomunikasi dengan baik.alhamdulillah….

Tapi obrolan kamipun jadi berubah lebih serius lagi….
Beliau bertanya “ apakah di Negara anda (Indonesia) para muslimah bekerja setelah menikah?”
ku jawab “ iya mereka bekerja, tetapi ada juga yang tidak bekerja dan lebih memilih mengurusi anak dan keluarganya, Bagaimana dengan di China?”
“ya…sama seperti itu”

(masya Allah ini untuk kesekian kali aku dapat pertanyaan soal ginian….after married be a worker or not?..kali ini ibu itu nanyanya umum si bukan tentang rencana saya dimasa depan :)  iya…masa depan bersama dia yang masih “in syaa Allah”)

Tak lama kemudian terdengar panggilan penumpang, dan ternyata kami satu pesawat….ibu itu duduk  dideretan kursi di samping ku..ealah…sepertinya aku emang berjodoh dengan ibu ini….hehehe…. Nampak si suami membereskan seat belt si istri memastikan bahwa kursi itu aman untuk istrinya duduk….setelah semuanya duduk saya kembali menyapa ibu tersebut dan juga suaminya…bapak itu membalas dengan senyuman sangat ramah..sepertinya ibu itu sudah bercerita jika tadi kami telah ngobrol banyak.

Setelah memastikan hp ku sudah turn off…entah kenapa perasaan aku masih tidak tenang.
Sebenarnya aku sadar bahwa ada kesalahan yang ku lakukan…. bukan soal berani atau tidak pergi jauh sendiri…bukan soal kuat atau tidak saya membawa tas-tas berat…bukan!…..aku memang berani..aku sanggup membawa aneka macam barang sendiri….hanya saja aku tak sanggup melindungi diri sendiri dari ancaman panasnya neraka karena kepergianku tanpa”…...”

Aku pernah mendengar bahwa sebaik-baik wanita muslimah yang berpergian adalah bersama mahrom nya…dan tidak tidak ada ulama yang berbeda pandangan soal ini (seingetku sih… maaf kalau penyebutannya masih kurang pas)

hemm...aku telah pergi dari rumahku sejak awal kuliah S1 dulu……sejak saat itu memang jadi kemana-mana pergi sendiri dan aku memikul tanggung jawab penuh atas keselamatan diriku sendiri. Beda jauh jika dirumah…kalau di rumah mah kemana-mana biasanya kalau tidak diantar jemput bapak ya diantar jemput mas :) .tapi selama merantau kuliah kemana-mana ya sendirilah…..kadang ya rame-rame sama teman…tapi pada suatu kondisi misal jadi delegasi organisasi/kampus yang mesti pergi sendiri. Pernah juga dulu ibu marah besar karna aku pergi dengan jarak cukup jauh sendiri untuk ikut suatu pelatihan. Walau tengah merantaupun soal ijin perijinan pergi ke orangtua masih suatu hal yang perlu “diperjuangkan” ijinnya. Harus jelas kemana,untuk urusan apa, penting banget apa enggak, sama siapa, berapa lama, naik apa dan memberi kabar kalau sudah selesai,dsb..dst... 

Walaupun aku percaya bahwa Allah adalah sebaik-baik pelindung dan penjaga…walaupun dzikir selalu menemani waktu-waktu perjalananku…walau diri selalu dalam kewaspadaan optimal sanggup melek siap siaga 24 jam itu saja tidak cukup!….tetap saja harus menyertakan mahromku dalam perjalanan panjangku (harusnya!!! Kudune yo koyo ngono..tapi yo piye meneh ^^’ semestinya sih kayak gitu...tapi ya….gimana….hmm….semoga…..semoga hal beginian ini segera ketemu solusinya).

Robbanaa dholamnaa anfusanaa wa’ilam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin.
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(Q.S.7:23)




Kamis, 07 April 2016

Tips Ajari Anak Memilih Makanan Halal

You are what you eat. anda adalah apa yang anda makan. 

Ke-halal-an makanan dan minuman yang kita konsumsi di dalam ajaran Islam berpengaruh terhadap kebarokahan hidup seseorang, apa yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan mengalir ke dalam aliran darah. Makanan dan minuman yang halal untuk anak berdampak pada perilaku anak. Bila yang dimakan halal lagi baik anakpun tumbuh sehat, cerdas dan cenderung memperlihatkan akhlak yang baik.
Mengajarkan atau mengenalkan anak makanan yang halal haram hendaknya diberikan sejak dini, tentu dengan cara yang disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Ada beberapa cara yang anda bisa lakukan untuk mengajari anak mengenal makanan halal atau haram, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Berikan pengetahuan pada anak tentang apa itu makanan halal dan apa itu makanan haram beserta contohnya.  Sampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Anda dapat membacakan buku/ buku cerita, ayat Al Quran dan Hadist kepada mereka dan juga anda bisa men-download gambar-gambar di internet untuk menunjukkan contoh mana yang haram dan halal. Berikanlah pemahaman yang baik kepada anak mengapa sebagai muslim kita harus memilih yang halal dan menjauhi yang haram. 
  • Coba ajak anak anda pergi berbelanja misal ke minimarket, lalu praktikkan bagaimana anda memilih makanan. Anda dapat memberitahukan anak untuk melihat ada tidaknya label halal pada bungkus makanan dan juga batas kadarluarsa dari produk tersebut. Setelah itu, ajak anak untuk melihat  daftar komposisi yang tertera. Anda dapat mencontohkan langsung produk mana yang jelas halal dan haram di tempat anda belanja. Cara ini akan lebih mudah dipahami anak dan akan mudah diingat.
  • Belajar sambil bermain, untuk cara ketiga ini ayah bunda perlu lebih kreatif dalam memanfaatkan apa yang ada dirumah. Contoh sederhananya begini, anda dapat menggunakan 2 lembar Koran, satu Koran letakkan disebelah kanan lalu berikan tulisan halal diatasnya, Koran satunya lagi letakkan disebelah kiri lalu berikan tulisan haram. Langkah selanjutnya anda dapat menggunting gambar-gambar contoh makanan haram dan halal. Cara memainkannya pertama anda letakkan gambar makanan halal di sebelah kanan dan haram di sebelah kiri , lalu ajak anak anda melihat dan mencermati letak gambar-gambar tersebut. Setelah selesai memperhatikan gambar lalu anda ambil semua gambar lalu letakkan pada satu kotak/piring/mangkok yang ada di rumah. Selanjutnya minta anak anda untuk memilih dan meletakkan gambar makanan sesuai klasifikasi, gambar makanan halal diletakkan di kanan dan makanan haram di kiri seperti semula. Anda dapat memberi hadiah jika anak anda berhasil memilah dengan benar. Cara belajar sambil bermain seperti ini selain mudah dipahami, akan lebih mudah diingat dan menyenangkan bagi buah hati. 
 Semoga Bermanfaat

Indah Kurniasari