Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Sabtu, 12 Januari 2013

It's My Way, Hidupku Indah Part 2 "Ibu aku ingin sekolah....!"

12-01-2013
bismillah melanjutkan cerita sebelumnya (http://indahksunflower.blogspot.com/2012/12/its-my-way-hidupku-indah-part-1.html)
 "Ibu aku ingin sekolah....!"
aku balita

yang aku ingat, dulu ketika ibu saya tugas mengajar sering di titipkan ke mbah atau mbak gin yang membantu mengasuh saya. ketika kecil dulu saya termasuk anak yang cengeng, dan sulit untuk lepas dari ibu terutama, sering nangis kalau di tinggal ibu pergi ke pasar atau ngajar.

cerita nutrisi,

kata ibuku dulu aku minum ASI sampai 2 tahun lebih, katanya dulu lumayan susah menyapihku. aku sering nangis kalau ngak dikasih ASI dan sulit kalau disuruh beralih ke minuman lain.saya masih ingat hampir setiap hari ibu, mbak atau mbah menyuapi ku  buah pisang atau pepaya sebagai MPA (makanan pendamping ASI) mungkin karena itu lah sampai saat ini merasa "bosan" dengan buah-buahan jenis itu..hehehe. padahal belakangan yang saya tau kedua buah itu punya manfaat yang banyak, terutama pisang yang kaya vitamin, mineral, dan juga baik untuk nutrisi otak dan baik bagi pencernaan.

ada satu hal yang unik, yaitu saya senang menantikan bulan Agustus, kenapa? bukan karena ulang tahun saya lho..tapi di bulan itu dibagikan suplemen vitamin A dari puskesmas...hehehe dulu aku senang sekali sama vitamin pemberian pemerintah itu. entahlah ....dulu ibu saya berhasil menanamkan sugesti dalam pikiran saya kalau vitamin itu "enak", suatu ketika ibu pulang ke rumah dan bilang kepada saya kurang lebih begini "nduk...sini ibu punya hadiah lho buatmu...". sebagai anak kecil siapa sih yangg ngak suka dikasih hadiah..apalagi dulu aku termasuk orang yang rasa ingin tahunya tinggi. " apa..apa..apa....mau....bu ..mau...". "nih ibu bawain vitamin..". "vitamin itu apa bu? permen? enak ngak bu?","yo pokok e enaklah...manis....biar sehat", "aku..mau....".

jaman itu belum begitu nge-Trend mie instan, ibu saya yang harus mengajar pagi sering sekali menyiapkan makanan berupa telur ceplok/dadar/rebus, atau ikan asin goreng, atau tempe goreng...hmm...menu rutin tiap pagi. Tempe goreng sampai saat ini masih menjadi pangan favoritku tidak hanya enak,dan bermanfaat, tetapi juga murah meriah.

cerita awal sekolah,
karena aku dan mas opik beda umurnya cuma setahunan, aku sering iri-irian dengan dia, hmm...biasalah anak kecil..hehe. seperti halnya ketika dia mulai sekolah TK saat itu kurang lebih umurnya dia 5 tahunan sedangkan saya masih 4 tahun. ketika tahu mas opik akan masuk sekolah TK kecil akupun merengek-rengek, menangis bahkan sampai jerit-jerit minta disekolahkan juga. "mas agus sekolah, mas opik sekolah kok aku ngak sekolah sendiri..aku juga mau sekolah bu...." jeritku sambil menangis. ibu dan bapakku kebinggungan menjelaskan kepadaku, "nduk kamu kan masih kecil, belum boleh sekolah, sabar ya...tahun depan baru boleh sekolah ya...". Setelah dibujuk lama akhirnya terdiam juga, dan menyetujui "pokoknya tahun depan aku sekolah!". tapi cerita ketidak terimaanku masih berlanjut ketika mas-masku di belikan botol minuman untuk bekal sekolah sedangkan aku tidak, lalu aku menangis lagi dan akhirnya dibelikan juga. tidak berhenti saat itu saja, kisah berlanjut ketika suatu pagi ibu dan bapak sedang repot menyiapkan mas-masku yang akan berangkat ke sekolah, melihat mereka yang menggunakan seragam sekolah aku jadi pengen juga lalu menangis dan kembali menjerit "bu...pak..aku ingin sekolah juga.....". hmm...sulit bagi anak usia 4 tahun untuk diberi pemahaman bahwa "sekolah ada waktunya".

saat itu aku melihat nampaknya sekolah itu menyenangkan ya...suatu tempat dimana kita bisa mengetahui apa-apa yang "misterius" yang belum kita tahu, aku kecil  membayangkan ingin segera bisa sekolah, memakai seragam, punya buku tulis, mewarnai, punya teman...sungguh mengasyikkan.

hari pertama mas opik masuk TK aku kembali menagis merengek ingin ikut ke sekolah, karena mungkin bapak ibu bosan mendengar tangisanku akhirnya aku dibolehkan ikut dengan syarat tidak boleh menangis, tidak boleh mengganggu, dan tidak boleh main jauh-jauh...cukup di sekitaran kelas saja. walhasil akupun berangkat dengan mas opik ke sekolah dengan tidak menggunakan seragam dan menenteng bekal  botol minuman baru. sesampainya di sekolah aku senang bisa melihat banyak anak-anak seumuran kami disana, yang ada dipikiranku "hore...punya teman bermain" :). ibu ku menitipkanku ke bu guru TK yang saya lupa namanya, ibu juga cerita kepada bu guru kalau anak bungsunya ini nangis terus minta sekolah.

ting...ting...ting... suara penanda kelas masuk
para guru sibuk membariskan murid-murid barunya, beberapa kaget melihatku dan menayakan "ini anaknya siapa?", hehehe... rekan guru lainnya menjelaskan ini adeknya nofi katanya di rumah nangis terus mau ikut kakaknya sekolah. setelah pengumuman siswa-siswi memasuki kelas secara berurutan, dan aku binggung harus kemana, setelah semuanya masuk tinggal aku saja yang tersisa mataku mulai berkaca-kaca dan mau menagis...dan mungkin sensor guru TK itu peka sekali ya pada psikologis anak, salah satu guru mendatangiku dan bertanya "adek mau ikut sekolah ya? ayo sini masuk aja....", "ngak....malu..."sambil  menggelengkan kepala (tanda tidak mau)." ayo....ngak apa-apa" .aku tetap menggeleng lalu duduk di depan pintu sambil menonton proses belajar hingga proses belajar selesai

sejak saat itu setiap hari selalu melakukan hal yang sama...mengikuti mas opik sekolah dan menungguinya di depan pintu kelas, kadang berdiri di depan pintu, kadang duduk didepan pintu, kadang ikut masuk kelas, dan pernah juga tidak diijinkan melihat mereka belajar sama sekali karena pintu kelas ditutup. hal tersebut membuatku merasa sedih , kesepian dan binggung harus berbuat apa,biasanya kalau sudah seperti itu aku yang penasaran..mengelilingi ruang kelas sambil mencari celah diamana aku bisa melihat mereka yang sedang belajar, aku ingin tau mereka sedang melakukan apa, mereka sedang belajar apa, sungguh aku ingin tahu!. dan kalau aku sudah bosan biasanya aku bermain sendiri dengan teman khayalan, aku berkhayal sedang bermain dengan beberapa teman, jadi terkadang aku berbicara sebagai diriku, kadang berbicara sebagai temanku yang lain, dan ketika siswa-siswi kelas bernyanyi atau mengeluarkan suara berhitung atau yang lainnya aku sering mengikutinya di luar kelas.

kalau bahasa gaul jaman sekarang istilahnya pasang muka memelas dan mupeng (muka pengen)

"ibu...aku ingin sekolah!"

bersambung ke It's My Way, Hidupku Indah Part 3




Indah Kurniasari