Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Minggu, 14 Oktober 2012

Seteguk Cerita Tea Walk Tambi



Cerita ini berawal dari acara Outward Bond Management Training Keluarga Besar Magister Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro yang diadakan tanggal 7 dan 8 Oktober yang lalu. Ada banyak cerita yang ingin saya bagi sebenarnya, tetapi pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang seteguk cerita Tea Walk Tambi. berikut cerita selengkapnya... :)

Sekilas tentang Agrowisata Kebun Teh Tambi, jujur saat itu pengalaman pertama saya jalan-jalan ke Kabupaten Wonosobo. Agrowisata ini berjarak sekitar 16 kilometer ke utara dari Kota Wonosobo, tepatnya di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar , Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Agrowisata seluas 829,14 ha ini terletak di lereng barat daya Gunung Sindoro. Secara geografis, agrowisata ini terletak diketinggian 800-2000 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan tingkat curah hujan 2.500-3.500 mm per tahun. sedangkan suhunya berkisar antara15-24 derajat Celcius (lumayan kedinginan kalau saya).

Tambi Dalam Sejarah Kolonial Belanda
Agrowisata Tambi dikelola oleh PT Tambi, dulunya adalah perusahaan teh milik Belanda yang bernama Bagelen Thee & Kina Maatschappij (sampai sekarang di lokasi memang masih dijumpai tanaman Kina yang terkenal itu.....dan juga ini pengalaman pertama saya melihat tanaman bermanfaat satu itu), perusaahaan dikelola oleh NV Jhon Peet yang berkantor di Batavia (Jakarta saat ini). Setelah Indonesia merdeka perusahaan ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia. Namun, pasca Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 (masihkah ingat sejarah KMB?), perkebunan ini dikembalikan lagi ke pemilik  semula (menurutku.mungkin karena keindahan, kesuburan dan kekayaan alamnya pula jadi rebutan dan bidikan komoditi orang asing). Pada tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV eks PPN Sindoro Sumbing dan pada tahun 1957 NV eks Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan perusahaan baru yang diberi nama NV Tambi yang pada perkembangan selanjutnya menjadi PT Tambi (detail cerita perubahannya saya tidak tahu, maaf ya...).

Kembali pada bahasan Tea Walk 
Di agrowisata ini selain bisa menikmati keindahan suasana gunung yang menyejukkan mata dan hati kita bisa menikmati wisata Tea Walk. Apa itu Tea Walk?, sederhananya Tea Walk adalah jalan-jalan di perkebunan teh seperti yang kami lakukan dalam foto diatas (sumber foto dari teman). Di tempat ini ada 3 Rute Tea Walk, yaitu rute pendek (1-2 km), rute menengah (2-3 km), dan rute jauh (3-9 km), jangan khawatir tersesat bila anda mencoba Tea Walk disini karena ada pemandunya :). Selain mengajak jalan-jalan, pemandu akan menjelaskan perihal perkebunan teh di Tambi, menjelaskan cara memetik teh (kata pemandu kami, para pemetik teh sebelum  diterjunkan ke lapangan harus di training dulu selama minimal 6 bulan, hal ini penting untuk menjaga kualitas rasa teh yang akan diproses dan tanaman teh pasca petik), dan bila anda beruntung anda bisa bersalam sapa dengan gadis pemetik teh atau wanita pemetik teh (waktu saya tanya kenapa yang memetik harus wanita?, kata pemandu saya karena wanita itu lebih telaten dan halus dalam memetik pucuk teh...hmm mungkin biar tanaman tehnya tidak cepat rusak....hahaha :D), Dan yang lebih penting lagi adalah anda dapat mengabadikan keindahan perkebunan teh dengan kamera anda :D. Sebelumnya saya juga pernah melakukan Tea Walk (free tea walk tanpa pemandu) di perkebunan teh   yang berada di daerah Samigaluh-Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta...tepatnya di sekitar Puncak Suroloyo. Bedanya, pada kesempatan di Tambi ini , setelah melakukan Tea Walk, kami diajak Factory Tour! wow....pengalaman yang sangat menarik bagi saya :) , jujur saja selama di ajak jalan-jalan berkeliling pabrik dan diajari berbagai pemprosesan teh dari pasca petik sampai jadi beragam produk teh itu telah membangkitkan rasa ingin tau saya dengan melontarkan banyak pertanyaan kepada pemandu tour (hehehe kepo banget) dan hasilnya.....lumayan deh saya jadi paham bagaimana memilih dan memperlakukan seduhan teh :) alhamdulillah dapat banyak ilmu.

anda berminat? silakan coba sendiri jalan-jalan ke Agrowisata Kebun Teh Tambi (hehe...berasa jadi marketingnya aja aku ini :D ), it's okay..... pengalaman menarik sayang untuk tidak diceritakan.... I LOVE INDONESIA....Beautiful Tambi-Wonosobo

Senin, 01 Oktober 2012

Menulislah Walau Sumur Ide Tampak Kering


Ketika anda akan menulis tetapi anda binggung hal apa yang akan anda tulis, lalu apa yang selanjutnya anda lakukan?

Apakah anda membaca beberapa buku dulu? diskusi dengan teman? jalan-jalan? atau melakukan aktivitas lain semacam tidur, makan, ngopi,dll? :D

Apapun pilihan anda, pastikan anda tetap istiqomah dengan niat baik anda untuk menulis :)
langkah selanjutnya...dan mulailah menulis :)

Sama halnya ketika beberapa saat yang lalu, saya membuka blog saya yang ternyata sudah lumayan lama tidak update tulisan baru, entah karena saya malas, sibuk dengan aktivitas akademik/non akademik, atau memang karena merasa tidak punya ide untuk dituliskan.

Saya rasa hal ini merupakan masalah yang paling sering dialami penulis, suatu hal yang membuat saya heran adalah walaupun ide itu kadang cepat datang kadang lambat, toh akhirnya "produk" tulisan itu tetap muncul pada para penulis profesional.

Lalu bagaimana dengan penulis pemula (seperti saya ini)?
Tersenyumlah sobat....dan tetap menulislah....seperti halnya saya ini yang menuliskan "kebinggungan" dan "kebuntuan ide" dalam menulis dan saya post-ingkan ke blog :)

Mungkin sebagian orang menganggap menulis atau membaca tulisan ini just wasting time.Tetapi bagi saya hal ini sebagai stimulant tercetusnya ide atau gagasan baru, dengan memulai menulis dengan menulis seperti ini anggap saja sebagai "pemanasan" sebelum kita beranjak ke "gerakan inti" yaitu menorehkan karya pikiran kita yang lebih "berisi".

Saya telah mencobanya dan.....emm...kini saya mulai bisa merangkai kata untuk membuat tulisan selanjutnya
:) walaupun kata-kata yang saya susun masih perlu di pertimbangkan, tapi biarlah...yang penting hari ini saya telah menghasilkan "sesuatu" yang mungkin bisa menginspirasi sobat semua.

Jika ingin mengawali sebuah tulisan mulailah dengan menulis, tulislah apa saja yang ada di dalam pikiran anda, tulislah apa yang ada di sekitar anda walaupun anda pikir itu adalah sesuatu hal yang remeh temeh sekalipun, karena bisa jadi apa yang anda pikir remeh temeh itu adalah sesuatu yang berharga bagi orang lain.

Sobat... menulislah walau sumur ide tampak kering, karena boleh jadi sesungguhnya sumur ide itu tidak kering.... hanya saja tertutup dedaunan yang membuat anda tak mampu melihatnya...maka sibaklah...dengan memulai menorehkan gagasanmu.

Semoga bisa memotivasi kita semua
Semarang, 2 Oktober 2012
salam sunflower
Indah Kurniasari

Indah Kurniasari